China Simulasikan Garpu Setrum untuk Demonstran di Dekat Hong Kong

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 11:13 WIB
China Simulasikan Garpu...
China Simulasikan Garpu Setrum untuk Demonstran di Dekat Hong Kong
A A A
SHENZHEN - Polisi antihuru-hara China menggunakan perangkat garpu raksasa, yang oleh kelompok HAM diyakini sebagai "garpu setrum", dalam latihan mengendalikan demonstran. Latihan itu digelar di kota Shenzhen di seberang Hong Kong .

Dalam latihan tersebut, para polisi terlihat menggunakan perangkat garpu raksasa untuk menjepit demonstran ke tanah. Perangkat ini berwujud tiang setinggi 8 kaki dengan cabang berbentuk huruf U di atasnya.

Sebelumnya, pengamat menilai latihan polisi China itu sebagai propaganda untuk menakut-nakuti demonstran Hong Kong. Kota pusat keuangan dunia yang menjadi bagian dari China itu telah dilanda demo besar dalam sepuluh minggu terakhir.

Demonstran pro-demokrasi di Hong Kong menuntut rancangan udang-undang (RUU) ekstradisi dibuang. RUU itu saat ini ditangguhkan. Jika disahkan menjadi undang-undang oleh parlemen Hong Kong—yang didominasi politisi pro-China—aturan itu memungkinkan tersangka kriminal yang diburu Beijing diekstradisi ke China untuk diadili dan dihukum di sana.

Militer China telah mengeluarkan peringatan keras dalam upaya untuk mengintimidasi para pengunjuk rasa di Hong Kong, dengan mengatakan pasukan dapat bertemu para demonstran "dalam 10 menit", sambil berbagi foto antrean kendaraan lapis baja.

Kelompok hak asasi manusia (HAM), Amnesty International, mengkritik latihan penanganan demonstran dengan perangkat garpu raksasa di Shenzhen. "Berbagai macam kontak langsung dengan senjata kejut listrik termasuk senjata sengatan listrik, pentungan setrum dan perisai setrum telah dikembangkan, diperdagangkan dan dipekerjakan oleh polisi dan pasukan keamanan di seluruh dunia," kata kelompok itu, dalam sebuah pernyataan.

"Penggunaan senjata semacam itu menghasilkan rasa sakit yang hebat, baik sebagian maupun keseluruhan, tetapi bukan (mengakibatkan) ketidakmampuan subjek," lanjut Amnesty International, dikutip Mirror, Sabtu (17/8/2019).

"Potensi cedera termasuk luka bakar, luka tusukan dan lecet, serta risiko cedera sekunder jika subjek jatuh. Karena sifat dan desainnya, senjata kejut kontak langsung membawa risiko (penggunaan) kekuatan sewenang-wenang yang tidak dapat diterima," imbuh Amnesty International.

"Kemampuan untuk menerapkan kejutan listrik tegangan tinggi yang sangat menyakitkan dengan menekan tombol, termasuk ke bagian tubuh seseorang yang sangat sensitif, dan untuk berulang kali melakukan ini tanpa jejak fisik yang dapat diidentifikasi, tahan lama, menjadikannya alat penyiksaan yang disukai," papar Amnesty.

"Amnesty International telah mendokumentasikan pelecehan semacam itu di semua wilayah di dunia."

Amnesty menambahkan, pihaknya memiliki informasi bahwa lebih dari 200 garpu penangkap demonstran dijual ke Biro Keamanan Umum Distrik Linhe pada tahun 2014.
(mas)
Berita Terkait
Pemimpin Hong Kong Carrie...
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Terima Surat Berisi Silet dan Ancaman
Tidak Setia pada China,...
Tidak Setia pada China, Politisi dan Pejabat Hong Kong Dilarang Menjabat
Menteri Hong Kong Bela...
Menteri Hong Kong Bela UU Keamanan Bentukan China
Mengapa Hong Kong Ingin...
Mengapa Hong Kong Ingin Undang Undang Keamanan Nasional yang Baru?
Legislatif China Sahkan...
Legislatif China Sahkan Draft RUU Keamanan Nasional Hong Kong
Gedung Parlemen Hong...
Gedung Parlemen Hong Kong Dijaga Ratusan Polisi Jelang Protes
Berita Terkini
Militer Israel Akan...
Militer Israel Akan Duduki Wilayah Gaza, Lebanon, dan Suriah Tanpa Batas Waktu
23 menit yang lalu
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
46 menit yang lalu
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
10 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
10 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
11 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
12 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved