Komisaris HAM PBB Angkat Bicara Soal Aksi Polisi Hong Kong terhadap Demonstran

Selasa, 13 Agustus 2019 - 19:45 WIB
Komisaris HAM PBB Angkat Bicara Soal Aksi Polisi Hong Kong terhadap Demonstran
Komisaris HAM PBB Angkat Bicara Soal Aksi Polisi Hong Kong terhadap Demonstran
A A A
JENEWA - Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Michelle Bachelet, mendesak pihak berwenang Hong Kong untuk menahan diri. Ia juga meminta dilakukannya penyelidikan terhadap polisi Hong Kong yang menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa dengan cara-cara yang dilarang oleh hukum internasional.

"Para pejabat dapat terlihat menembakkan tabung gas air mata ke daerah-daerah yang penuh sesak, tertutup dan langsung pada individu demonstran pada beberapa kesempatan, menciptakan risiko kematian atau cedera serius yang besar," kata Bachelet dalam sebuah pernyataan.

"Komisaris Tinggi HAM PBB mendesak otoritas Hong Kong untuk bertindak dengan pengekangan, untuk memastikan bahwa hak-hak mereka yang mengekspresikan pandangan mereka secara damai dihormati dan dilindungi, sambil memastikan bahwa tanggapan oleh petugas penegak hukum atas setiap kekerasan yang mungkin terjadi adalah proporsional," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/8/2019).

Sementara itu juru bicara Bachelet, Rupert Colville, mengakui bahwa pasukan keamanan di bekas jajahan Inggris itu terkadang berada dalam situasi yang sulit.

"Kami tidak mengatakan itu mudah, tapi tetap saja mereka harus menghindari ekses, kalau tidak mereka bisa memperburuk situasi. Anda benar-benar berisiko berada di lingkaran setan meningkatnya kekerasan dan ketegangan," tuturnya.

"Komentar China tentang "tunas terorisme" yang muncul di Hong Kong tidak membantu dan beresiko memperburuh situasi," imbuh Colville. (Baca juga: China Mulai Kaitkan Demonstrasi di Hong Kong dengan Terorisme )

Pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam mengatakan, situasi panik dan kekacauan terjadi di wilayah itu. Ia menentang seruan untuk mundur ketika pasar saham jatuh, bandara Hong Kong terpaksa kembali membatalkan semua penerbangan dan pengunjuk rasa anti pemerintah memenuhi bandara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3700 seconds (0.1#10.140)