China Murka AS dan Inggris Singgung UU Kemananan Hong Kong di DK PBB

Sabtu, 30 Mei 2020 - 03:34 WIB
loading...
China Murka AS dan Inggris...
China murka setelah AS dan Inggris mengangkat isu undang-undang keamanan baru di Hong Kong dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB. Foto/Ilustrasi
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengangkat rencana China untuk memberlakukan undang-undang keamanan baru di Hong Kong di Dewan Keamanan (DK) PBB. Hal ini mendorong China dan Rusia kompak mengkritik AS atas penggunaan kekuatan berlebihan terhadap orang kulit hitam.

Dewan yang beranggotakan 15 negara secara informal membahas Hong Kong dalam pertemuan virtual tertutup. Ini dilakukan setelah China menentang seruan AS pada hari Rabu untuk melakukan pertemuan resmi secara terbuka. China beralasan bahwa hal itu bukan masalah perdamaian dan keamanan internasional.

"Apakah kita akan mengambil sikap terhormat untuk membela hak asasi manusia dan cara hidup bermartabat yang dinikmati dan dihargai jutaan warga Hong Kong atau kita akan membiarkan Partai Komunis China melanggar hukum internasional dan memaksakan kehendaknya pada rakyat Hong Kong?” tanya Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/5/2020).

Parlemen China pada hari Kamis menyetujui keputusan untuk bergerak maju dengan undang-undang yang oleh para aktivis demokrasi, diplomat dan beberapa di dunia bisnis takut akan membahayakan status semi-otonomi dan peran Hong Kong sebagai pusat keuangan global. (Baca: Abaikan Seruan Dunia, China Berlakukan UU Keamanan Nasional di Hong Kong )

"Undang-undang ini berisiko membatasi kebebasan yang telah dilakukan China untuk ditegakkan sebagai masalah hukum internasional," kata penjabat Duta Besar Inggris untuk PBB, Jonathan Allen, setelah diskusi DK PBB.

"Kami juga sangat prihatin bahwa itu akan memperburuk perpecahan yang ada di Hong Kong," imbuhnya.

Rusia dan China kemudian menanggapi hal itu dengan mengkritik AS atas pembunuhan terhadap seorang pria kulit hitam tak bersenjata di Minneapolis - yang di video terlihat terengah-engah sementara seorang perwira polisi kulit putih mencekik lehernya dengan lutut - dan penanganan keresahan yang semakin meningkat. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )

"Mengapa AS menyangkal hak China untuk memulihkan perdamaian & ketertiban di Hong Kong sementara secara brutal membubarkan orang banyak di rumah?" Wakil Duta Besar Rusia untuk Rusia Dmitry Polyanskiy memposting di Twitter setelah diskusi dewan.

Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan bahwa AS dan Inggris harus mengurus urusan mereka sendiri.

"Setiap upaya menggunakan Hong Kong untuk ikut campur dalam masalah-masalah internal China pasti akan gagal," tegasnya.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
GAC Aion Siap Meluncurkan...
GAC Aion Siap Meluncurkan L4 Robotaxi di Shanghai Auto Show 2025
Kapolres Depok Ungkap...
Kapolres Depok Ungkap Dalang Pembakaran Mobil Polisi Tak Kooperatif saat Diperiksa
Jualan Gold Card Rp83...
Jualan Gold Card Rp83 Miliar untuk Jadi Warga AS, Trump Pede Lunasi Utang USD36 Triliun
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
49 menit yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
3 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
4 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
5 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
5 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
6 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved