Ukraina dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Bilateral di Tengah Pandemi

Selasa, 25 Agustus 2020 - 00:01 WIB
loading...
Ukraina dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Bilateral di Tengah Pandemi
Monumen Kemerdekaan dan bendera nasional Ukraina di Kiev, Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Pemerintah Ukraina dan Indonesia memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang. Salah satu kerja sama itu di bidang penanganan wabah virus corona.

“Berkenaan dengan situasi pandemi, kami berterima kasih atas bantuan pihak Indonesia kepada warga negara Ukraina yang tertahan di Indonesia akibat kebijakan penanganan Covid-19,” ungkap pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) Ukraina di Indonesia.

Kedubes Ukraina menjelaskan, kondisi hubungan Indonesia dan Ukraina saat ini memiliki kerjasama bilateral yang sangat baik.

“Saat ini kami sedang mencari kesempatan untuk mengulangi keberhasilan kunjungan kenegaraan Presiden Ukraina ke Indonesia pada tahun 2016,” papar Kedubes Ukraina.

Pertemuan dengan Presiden Indonesia tersebut mencerminkan keinginan bersama untuk memperkuat kerjasama bilateral bidang politik, perdagangan, investasi, pendidikan dan pariwisata.

Perlu dicatat bahwa kerja sama bilateral antar-parlemen juga mengalami peningkatan setelah kunjungan Presiden tersebut.

Ukraina berharap, dialog politik tingkat tinggi kita akan dihidupkan kembali setelah situasi memungkinkan.

“Ukraina sangat mengapresiasi dukungan dari Republik Indonesia atas kedaulatan dan keutuhan wilayah,” ungkap Kedubes Ukraina.

Indonesia mendukung Resolusi Majelis Umum PBB “Integritas Wilayah Ukraina” yang menegaskan integritas wilayah Ukraina dalam perbatasan yang diakui secara internasional dan menggarisbawahi ketidakabsahan referendum Krimea 2014.

“Ini sangat penting bagi negara kami mengingat agresi hibrida Rusia yang terus berlangsung,” ujar pernyataan Kedubes Ukraina.

Kerja sama perdagangan dan ekonomi selalu menjadi elemen utama dalam hubungan bilateral Ukraina-Indonesia.

Terlepas dari situasi ekonomi dunia, perlu dicatat bahwa Indonesia tetap menjadi mitra dagang terbesar Ukraina di Asia Tenggara, dan menurut statistik Indonesia, omset perdagangan bilateral mencapai USD370 juta pada paruh pertama tahun ini.

Ekspor utama Ukraina ke Indonesia adalah gandum dan impor utama adalah minyak sawit.

Sebagai salah satu produsen dan pengekspor produk dan komoditas pertanian terbesar di dunia, Ukraina dapat menawarkan dukungan dan berkontribusi dalam peningkatan ketahanan pangan Indonesia dengan menyediakan pasokan pangan jangka panjang yang stabil dan dapat diandalkan.

“Selain bidang pertanian, kami melihat kerja sama yang meningkat di bidang infrastruktur, energi, ekonomi digital dan teknik-militer,” ungkap Kedubes Ukraina.

“Dalam rangka mendukung dan meningkatkan tren positif kerjasama ekonomi antara Ukraina dan Indonesia, kami sedang mempertimbangkan untuk melakukan negosiasi Preferential Trade Agreement antara negara kita yang akan membawa hubungan bilateral ke jenjang selanjutnya,” papar Kedubes Ukraina.

Di bidang kebudayaan, hubungan masyarakat Ukraina dan Indonesia juga semakin erat.

Dalam bahasa Ukraina, istilah budaya memiliki dua arti utama. Yang pertama bisa dijelaskan dengan kata "seni", yang kedua menggambarkan hubungan antar manusia. Seperti di Indonesia, bangsa Ukraina juga memahami dan meyakini bahwa keragaman budaya merupakan faktor penting dalam kehidupan sehari-hari di setiap negara.

“Tahun ini, melalui program Lintas Budaya kami melakukan percobaan untuk mengkombinasikan budaya Tatar Krimea (bagian tak terpisah dari masyarakat Ukraina) dengan Indonesia melalui penggabungan ornamen “Ornek” Tatar Krimea dan teknik melukis kain Batik Indonesia di atas kain sutra Margilan,” papar Kedubes Ukraina.

Ukraina tidak hanya terkenal dengan tren budaya dan sejarahnya, tetapi juga sebagai destinasi kuliner.

Ukraina terus masuk ke peringkat gastronomi dunia. Yang terkini, media Inggris "The Independent" menempatkan makanan khas Ukraina seperti pangsit, borsch, serta irisan daging ayam Kiev di posisi atas. (Baca Juga: Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir China Ini Momok bagi Laut China Selatan)

Masakan Ukraina memperkaya budaya dunia. “Ini juga merupakan persoalan tentang budaya dan identitas nasional, tanpa masakan Ukraina, kami tidak bisa disebut orang Ukraina,” ungkap Kedubes Ukraina. (Baca Infografis: Pesawat Sukhoi SU-57 Versi Ekspor Siap Didemonstrasikan Rusia)

“Negara kita sangat jauh dari satu sama lain. Namun dalam beberapa hal, orang Ukraina mirip dengan orang Indonesia-ramah, menyukai musik, kesenian rakyat dan makanan lezat!” pungkas pernyataan Kedubes Ukraina. (Lihat Video: Melaju Kecepatan Tinggi, Bus Tabrak Elf di Tol Cipali, 4 Orang Tewas 2 Luka Berat)
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)