Negara Uni Eropa Beri Ultimatum Minyak ke Ukraina

Selasa, 30 Juli 2024 - 20:30 WIB
loading...
Negara Uni Eropa Beri...
Para pendeta Angkatan Darat Ukraina menghadiri acara doa selama upacara wisuda mereka di Katedral St Sophia di Kiev, Ukraina, 29 Maret 2024, di tengah perang melawan Rusia. Foto/EPA-EFE/SERGEY DOLZHENKO
A A A
BRATISLAVA - Perdana Menteri (PM) Slowakia Robert Fico telah memperingatkan Bratislava akan menghentikan pasokan solar ke Ukraina jika Kiev tidak memulihkan aliran minyak melalui wilayahnya dari raksasa energi Rusia Lukoil.

Pada Juni, Kiev memblokir transit melalui jaringan pipa minyak mentah Rusia yang dijual oleh Lukoil ke Eropa Tengah.

Hongaria, Slowakia, dan Republik Ceko memiliki pengecualian sanksi yang ditetapkan oleh Uni Eropa untuk memberi negara-negara yang bergantung pada minyak Rusia waktu tambahan untuk mencari alternatif.

"Jika transit minyak mentah Rusia melalui Ukraina tidak diperbarui dalam waktu dekat, (pemurni Slowakia) Slovnaft tidak akan melanjutkan pasokan solar ke Ukraina," ungkap perdana menteri dalam pesan video Facebook pada Senin (29/7/2024), mencatat bahwa pengiriman Slowakia mencapai sepersepuluh dari konsumsi solar Ukraina.

Fico mengindikasikan pada Jumat, dia mengusulkan kepada mitranya dari Ukraina Denis Shmygal satu solusi teknis untuk memulihkan aliran minyak mentah yang terhenti.

Dia tidak memberikan rincian apa pun tentang proposalnya tetapi mengatakan itu harus melibatkan banyak negara.

“Saya menyambut baik laporan bahwa perusahaan perdagangan yang relevan sudah memikirkan cara menerapkan solusi teknis ini dalam waktu sesingkat mungkin,” ujar Fico.

Menurut laporan kantor berita Xinhua sebelumnya, yang mengutip kantor Fico, memulihkan setidaknya sebagian akses ke minyak Rusia sangat penting bagi kilang Slovnaft yang berbasis di Bratislava, karena sumber minyak alternatif lebih mahal dan mungkin tidak kompatibel secara teknologi.

Ukraina memberlakukan sanksi terhadap Lukoil pada 24 Juni, termasuk pembekuan aset, pembatasan operasi perdagangan, dan penerapan "penghentian sebagian atau keseluruhan transit sumber daya."

Minyak berhenti mengalir pada 17 Juli, menurut MOL Hongaria, yang juga memiliki Slovnaft.

Secara resmi, Kiev berupaya merampas pendapatan minyak Moskow yang dapat digunakan untuk membayar militer Rusia, meskipun Ukraina sendiri mendapat potongan dari biaya transit.

Anggota parlemen Ukraina Inna Sovsun sebelumnya telah menyatakan kepada Politico bahwa embargo tersebut memiliki tujuan sekunder: untuk menekan Hongaria.

Pemerintah Perdana Menteri Viktor Orban secara vokal menentang kebijakan Uni Eropa untuk mengirim uang dan senjata ke Ukraina dan juga telah berjanji memblokir permohonan Kiev untuk menjadi anggota blok tersebut dan NATO.

Langkah Ukraina telah memicu kekhawatiran akan kekurangan pasokan di Budapest, yang bergantung pada Rusia untuk 70% impor minyak Hongaria dan pada Lukoil untuk setengah dari jumlah tersebut.

Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menuduh Ukraina membuat "keputusan politik" dan mengklaim situasinya "kritis" bagi mereka yang masih membeli minyak Rusia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1170 seconds (0.1#10.140)