Lebih dari 190.000 Warga Palestina Mengungsi dalam 4 Hari Terakhir

Sabtu, 27 Juli 2024 - 14:01 WIB
loading...
Lebih dari 190.000 Warga...
Para pengunjuk rasa menentang perang di Gaza dan penjualan senjata AS ke Israel berkumpul di luar Gedung Capitol AS sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di sidang gabungan Kongres di Washington DC, AS, 24 Juli 2024. Foto/E
A A A
GAZA - Perintah evakuasi Israel telah memaksa lebih dari 190.000 orang mengungsi di kota-kota Jalur Gaza pekan ini, menurut seorang pejabat PBB pada Jumat (26/7/2024).

“Mitra kemanusiaan kami memperkirakan lebih dari 190.000 warga Palestina telah mengungsi pekan ini di Khan Yunis dan Deir al Balah sejak perintah evakuasi hari Senin,” ungkap wakil juru bicara PBB Farhan Haq kepada wartawan, dilansir Anadolu.

Dia menjelaskan, “Ratusan orang lainnya masih terdampar di Khan Yunis timur saat pertempuran terus berlanjut.”

“Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan arahan evakuasi baru-baru ini dan permusuhan yang intens telah mengganggu operasi bantuan dan menghambat upaya untuk memberikan bantuan penting kepada warga sipil di Khan Yunis,” ujar dia.

“Pekan ini, belasan titik distribusi makanan dan delapan titik distribusi makanan matang terpaksa menghentikan operasinya, dan program gizi di dua tempat penampungan yang mendukung lebih dari 2.800 anak-anak dan ibu hamil juga terganggu,” papar dia.

Mengutip OCHA, Haq mengatakan ketidakamanan yang sedang berlangsung dan penetapan hanya satu titik akses, penyeberangan Kerem Shalom, untuk masuk dan keluarnya staf kemanusiaan ke dan dari Gaza telah menghambat upaya mengerahkan tim medis darurat tambahan di Gaza.

“Para pekerja ini sangat dibutuhkan untuk membantu mendukung tenaga kesehatan lokal yang kelelahan,” ujar dia, menggarisbawahi tidak satu pun dari 36 rumah sakit di Gaza yang “berfungsi penuh.”

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Rezim penjajah Israel telah membunuh lebih dari 39.200 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 90.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkannya segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah.

Rafah menjadi tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang Israel pada 6 Mei.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)