Kapalnya Dirampas, Inggris Sebut Iran Berada di Jalur Bahaya

Sabtu, 20 Juli 2019 - 17:38 WIB
Kapalnya Dirampas, Inggris...
Kapalnya Dirampas, Inggris Sebut Iran Berada di Jalur Bahaya
A A A
LONDON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jeremy Hunt, pada hari Sabtu (20/7/2019), mengaku khawatir karena Iran telah mengambil posisi di "jalur berbahaya" setelah merampas sebuah kapal tanker minyak Inggris, Stena Impero. Kapal itu disita pasukan Teheran di Selat Hormuz, Teluk Persia, pada hari Jumat.

Kantor berita Fars melaporkan Stena Impero telah dibawa ke pelabuhan Bandar Abbas setelah kapal tanker itu tabrakan dengan kapal penangkap ikan Iran.

"Tindakan kemarin di Teluk menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa Iran mungkin memilih jalur berbahaya dengan perilaku ilegal dan tidak stabil setelah penahanan legal Gibraltar atas (kapal tanker) minyak yang ditujukan ke Suriah," kata Hunt di Twitter mengacu pada perampasan Marinir Kerajaan Inggris terhadap kapal tanker Grace 1 milik Iran di perairan Gibraltar.

"Seperti yang saya katakan kemarin, reaksi kami akan dipertimbangkan, tetapi kuat. Kami telah berusaha menemukan cara untuk menyelesaikan masalah Grace 1, tetapi akan memastikan keamanan (kapal) pengiriman kami," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Seperti diberitakan sebelumnya, Marinir Kerajaan Inggris menyita kapal tanker Grace 1 milik Iran di perairan Gibraltar pada 4 Juli atas dugaan penyelundupan minyak ke Suriah. Dugaan itu dianggap sebagai pelanggaran sanksi Uni Eropa yang dijatuhkan terhadap pemerintah Suriah.

Hunt mengaku sangat prihatin dengan hilangnya kontak antara pekerja bantuan berkebangsaan Inggris-Iran yang dipenjara, Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan keluarganya setelah dia dipindahkan dari penjara di Teheran ke bangsal psikiatri di sebuah rumah sakit.

"Kami berharap ini berarti dia mendapatkan perawatan medis yang dia butuhkan, tetapi fakta bahwa dia telah terputus dari kontak dengan keluarganya, memberi kami alasan yang sangat memprihatinkan," lanjut tweet Menlu Inggris tersebut.

Zaghari-Ratcliffe, seorang manajer proyek untuk Thomson Reuters Foundation, ditangkap pada tahun 2016 di bandara Teheran ketika dia hendak kembali ke Inggris bersama putrinya setelah kunjungan keluarga di Teheran. Dia dihukum atas tuduhan merencanakan penggulingan rezim Iran dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Keluarganya dan pihak Thomson Reuters Foundation—sebuah organisasi amal yang beroperasi secara independen dari Thomson Reuters dan kantor berita Reuters—membantah tuduhan itu.
(mas)
Berita Terkait
Latihan Perang, Iran...
Latihan Perang, Iran Merudal Kapal Perang Sendiri
Kapal Perang Inggris...
Kapal Perang Inggris Sita Rudal Canggih yang Dikirim Iran ke Yaman
Tegang! Bertemu Kapal...
Tegang! Bertemu Kapal Cepat Iran, Kapal Perang AS Tembakkan Suar
Trump: Tenggelamkan...
Trump: Tenggelamkan Kapal Perang Iran!
Kapal Perang Iran Kena...
Kapal Perang Iran Kena Rudal Saat Latihan, 19 Tentara Tewas
Mengenal Kapal Perang...
Mengenal Kapal Perang Sahand Iran, Fregat Andalan Teheran yang Tenggelam saat Diperbaiki
Berita Terkini
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
3 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
8 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
9 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
10 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
11 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
12 jam yang lalu
Infografis
IRGC Lumpuhkan 69 Mata-mata...
IRGC Lumpuhkan 69 Mata-mata Mossad saat Beroperasi di Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved