Irlandia Tegaskan Israel Tak Bisa Veto Pembentukan Negara Palestina
loading...
A
A
A
DUBLIN - Irlandia menegaskan Israel tidak dapat memveto pembentukan Negara Palestina. Sikap tersebut diungkap Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin.
Pernyataan Martin muncul setelah laporan bahwa parlemen Israel, Knesset, meloloskan dengan suara 68-9 pada Kamis (18/7/2024), yang mengatakan, “Pembentukan Negara Palestina di jantung Tanah Israel akan menimbulkan bahaya eksistensial bagi Negara Israel dan warganya, mengabadikan konflik Israel-Palestina dan mengganggu stabilitas kawasan."
"Terkejut dengan resolusi Knesset yang menentang Negara Palestina bahkan jika itu merupakan bagian dari penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Israel," tulis Martin di X.
"Israel tidak dapat memveto (pembentukan) Negara Palestina. Hanya solusi dua negara yang dapat memberikan perdamaian abadi bagi Israel dan Palestina. Dukungan penuh terhadap pernyataan HRVP," tambah dia, merujuk pada pernyataan dari Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell, di mana dia mengatakan Uni Eropa "menyesalkan resolusi (Israel) tersebut."
Pemungutan suara di Knesset dilakukan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan terbang ke Washington pada Minggu (21/7/2024) untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, dan berpidato di hadapan Kongres.
Pada bulan Februari, Knesset memberikan suara mendukung keputusan pemerintah menolak pengakuan sepihak atas Negara Palestina.
Pernyataan Martin muncul setelah laporan bahwa parlemen Israel, Knesset, meloloskan dengan suara 68-9 pada Kamis (18/7/2024), yang mengatakan, “Pembentukan Negara Palestina di jantung Tanah Israel akan menimbulkan bahaya eksistensial bagi Negara Israel dan warganya, mengabadikan konflik Israel-Palestina dan mengganggu stabilitas kawasan."
"Terkejut dengan resolusi Knesset yang menentang Negara Palestina bahkan jika itu merupakan bagian dari penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Israel," tulis Martin di X.
"Israel tidak dapat memveto (pembentukan) Negara Palestina. Hanya solusi dua negara yang dapat memberikan perdamaian abadi bagi Israel dan Palestina. Dukungan penuh terhadap pernyataan HRVP," tambah dia, merujuk pada pernyataan dari Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell, di mana dia mengatakan Uni Eropa "menyesalkan resolusi (Israel) tersebut."
Pemungutan suara di Knesset dilakukan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan terbang ke Washington pada Minggu (21/7/2024) untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, dan berpidato di hadapan Kongres.
Pada bulan Februari, Knesset memberikan suara mendukung keputusan pemerintah menolak pengakuan sepihak atas Negara Palestina.
(sya)