Bentrok Polisi dan Mahasiswa di Bangladesh Tewaskan 12 Orang

Kamis, 18 Juli 2024 - 19:37 WIB
loading...
Bentrok Polisi dan Mahasiswa...
Kerusuhan di Bangladesh telah menewaskan ratusan orang. Foto/Reuters
A A A
DHAKA - Ribuan mahasiswa bersenjatakan tongkat dan batu bentrok dengan polisi bersenjata di Dhaka, Bangladesh , pada Kamis (18/7/2024). Itu terjadi ketika pihak berwenang Bangladesh memutus beberapa layanan internet seluler untuk memadamkan protes anti-kuota yang telah menewaskan sedikitnya 12 orang minggu ini.

Protes berskala nasional ini adalah yang terbesar sejak Perdana Menteri Sheikh Hasina terpilih kembali untuk masa jabatan keempat, dan dipicu oleh tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda, dengan hampir seperlima dari 170 juta penduduknya kehilangan pekerjaan atau pendidikan.

Enam orang tewas dalam bentrokan dengan polisi di Dhaka pada hari Kamis, termasuk seorang sopir bus yang jenazahnya dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak di dadanya, dan seorang pelajar, kata para pejabat kepada Reuters. Ratusan lainnya terluka, kata mereka.

Menteri Hukum Anisul Huq mengatakan pemerintah bersedia untuk berbicara dengan para pengunjuk rasa, yang ingin negara berhenti menyisihkan 30% pekerjaan pemerintah untuk keluarga mereka yang berperang dalam perang kemerdekaan dari Pakistan pada tahun 1971.

Hasina, putri Sheikh Mujibur Rahman, yang memimpin Bangladesh menuju kemerdekaan, sejauh ini menolak tuntutan para pengunjuk rasa.

“Kami bersedia duduk (dan berbicara dengan mereka). Kapanpun mereka ingin duduk berdiskusi, itu akan terjadi,” kata Huq.



Sebelumnya, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di dekat kampus universitas Dhaka dan pihak berwenang memutus beberapa layanan internet seluler dalam upaya membatasi demonstrasi.
.
Polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pelajar yang melempar batu yang memblokir jalan raya di kota pelabuhan selatan Chittagong.

Kedutaan Besar AS di Dhaka mengatakan akan tutup pada hari Kamis dan menyarankan warganya untuk menghindari demonstrasi dan pertemuan besar. Kedutaan Besar India juga mengeluarkan imbauan serupa.

Pihak berwenang telah menutup semua universitas negeri dan swasta tanpa batas waktu mulai Rabu dan mengirim polisi anti huru hara dan pasukan paramiliter Penjaga Perbatasan ke kampus universitas untuk menjaga ketertiban.

Pada tanggal 7 Agustus, Mahkamah Agung dijadwalkan mendengarkan permohonan banding pemerintah terhadap putusan Pengadilan Tinggi yang memerintahkan penerapan kembali kuota tersebut. Hasina meminta para santri bersabar hingga putusan dijatuhkan.

Kelompok hak asasi manusia, seperti Amnesty International, serta PBB dan Amerika Serikat, telah mendesak Bangladesh untuk melindungi pengunjuk rasa damai dari kekerasan.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Apa Itu 50501? Gerakan...
Apa Itu 50501? Gerakan Perlawanan Melawan Donald Trump di AS
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi Amerika, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan Melawan Trump
Apa Motif Perang Trump...
Apa Motif Perang Trump Melawan Harvard?
Negara Ini Kembali Larang...
Negara Ini Kembali Larang Rakyatnya Kunjungi Israel, Marah atas Pembantaian di Gaza
Sudah 1.400 Demonstran...
Sudah 1.400 Demonstran Ditangkap, tapi Mengapa Ribuan Orang Lainnya Masih Mau Turun ke Jalanan di Turki?
3 Alasan Demo Serbia...
3 Alasan Demo Serbia Dihadiri sampai 1 Juta Orang, dari Reformasi hingga Skandal Korupsi
Bagaimana Mahmoud Khalil...
Bagaimana Mahmoud Khalil Jadi Ikon Perjuangan Aktivis Pro-Palestina Melawan Trump?
Jenazah Paus Disemayamkan...
Jenazah Paus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus Sebelum Dimakamkan, Pemimpin Dunia Dijadwalkan Hadir
Apa Tujuan Rusia Menaruh...
Apa Tujuan Rusia Menaruh Jet Tempur di Biak Papua? Ini Analisis Lengkapnya
Rekomendasi
Reklamasi Pascatambang,...
Reklamasi Pascatambang, SIG Budidaya Serai Wangi di Pabrik Narogong
Pertamina Regional Jawa...
Pertamina Regional Jawa Catatkan Produksi Minyak 54,2 MBOPD di 2024
Mengurai Risiko Perubahan...
Mengurai Risiko Perubahan Status Mitra Platform Menjadi Karyawan
Berita Terkini
Mengapa Vatikan Baru...
Mengapa Vatikan Baru Umumkan Berita Duka 2 Jam setelah Paus Fransiskus Wafat?
6 menit yang lalu
7 Fakta Imam Masjidilharam...
7 Fakta Imam Masjidilharam As Sudais, Sosok yang Buat Pernyataan Kontroversial soal Gaza
15 menit yang lalu
Paus Fransiskus Bukanlah...
Paus Fransiskus Bukanlah Nama Asli, Ini Nama Aslinya
1 jam yang lalu
70 Eks Tentara Wanita...
70 Eks Tentara Wanita Israel Desak Pemerintahan Netanyahu Bebaskan Tawanan Gaza
1 jam yang lalu
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
2 jam yang lalu
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
3 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved