4 Alasan Idealisme Politik Mampu Menghancurkan Ukraina

Senin, 08 Juli 2024 - 23:23 WIB
loading...
A A A

3. NATO Sebagai Pihak Ketiga

4 Alasan Idealisme Politik Mampu Menghancurkan Ukraina

Foto/AP

Pernyataan bahwa Ukraina mempunyai hak kedaulatan untuk bergabung dengan NATO menunjukkan blok militer tersebut sebagai pihak ketiga yang pasif dan hanya mendukung aspirasi demokrasi rakyat Ukraina. Narasi ini mengabaikan bahwa NATO tidak mempunyai kewajiban untuk menawarkan keanggotaan masa depan ke Ukraina.

"Memang benar, negara-negara Barat menandatangani beberapa perjanjian dengan Moskow setelah Perang Dingin, seperti Piagam Paris untuk Eropa Baru, untuk bersama-sama membangun Eropa tanpa garis pemisah dan berdasarkan pada keamanan yang tidak dapat dibagi," ujar Diesen.

NATO melanggar perjanjian ini dengan mendorong perluasan dan menolak menawarkan jaminan keamanan kepada Rusia untuk mengurangi persaingan keamanan. Dengan menawarkan keanggotaan masa depan ke Ukraina, NATO mengalihkan tekanan ke Ukraina dan konflik NATO-Rusia menjadi konflik Rusia-Ukraina. Rusia merasa harus mencegah Ukraina bergabung dengan blok militer dan menampung militer AS di wilayahnya.

Solusinya adalah dengan mendorong “revolusi demokratis” pada tahun 2014 yang menggulingkan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis dan melanggar konstitusi negara tersebut dan tanpa dukungan mayoritas dari warga Ukraina.

4. Amoralitas Perdamaian Vs Moralitas Perang

4 Alasan Idealisme Politik Mampu Menghancurkan Ukraina

Foto/AP

Setelah invasi Rusia yang “tidak beralasan” ke Ukraina, kaum idealis masuk. Pertama, Ukraina harus menjadi anggota NATO segera setelah perang usai. Hal ini dimaksudkan sebagai pernyataan yang menarik dan bermoral untuk memastikan bahwa Ukraina akan dilindungi dan tragedi seperti itu tidak akan terulang kembali.

Namun, apa yang dikomunikasikannya kepada Rusia? Wilayah apa pun yang tidak ditaklukkan Rusia akan jatuh ke tangan NATO, yang kemudian dapat digunakan sebagai garis depan melawan Rusia. Ancaman ekspansi NATO memberi insentif kepada Rusia untuk merebut sebanyak mungkin wilayah dan memastikan bahwa yang tersisa hanyalah negara yang tidak berfungsi dengan baik.

"Satu-satunya hal yang dapat membawa perdamaian ke Ukraina dan mengakhiri pembantaian adalah memulihkan netralitasnya, namun kaum idealis mengecam hal ini sebagai hal yang sangat tidak bermoral dan karenanya tidak dapat diterima," ujar Diesen. Mengulangi Raymond Aron: “Kaum idealis, yang percaya bahwa ia telah putus dengan politik kekuasaan, membesar-besarkan kejahatannya.”

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)