Biadab! Israel Bombardir Sekolah yang Dikelola PBB di Gaza, 16 Orang Meninggal
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Israel telah membombardir sebuah sekolah yang dikelola PBB di Jalur Gaza, Palestina, pada hari Sabtu. Serangan udara tersebut menewaskan 16 orang.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 16 orang meninggal dalam serangan terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang menampung para pengungsi di Nuseirat di Gaza tengah.
Militer Israel berdalih pesawat tempurnya menargetkan “teroris” yang beroperasi di sekitar sekolah Al-Jawni.
Militer Israel sebelumnya mengatakan mereka telah melakukan operasi di sebagian besar Jalur Gaza, termasuk Shujaiya di utara, Deir al-Balah di Gaza tengah dan Rafah di selatan.
Shujaiya adalah salah satu wilayah yang sebelumnya dinyatakan militer bersih dari Hamas, namun pertempuran kembali terjadi.
Paramedis di Gaza pada hari Sabtu melaporkan 10 kematian dalam serangan udara terpisah di sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat.
Kantor pers dan paramedis Hamas mengatakan empat jurnalis yang bekerja untuk media lokal tewas dalam serangan Jumat malam, dan UNRWA mengatakan dua karyawannya tewas.
UNRWA, yang mengoordinasikan sebagian besar bantuan yang dikirim ke Gaza, mengatakan 194 pegawainya tewas dalam Perang Gaza.
Serangan Israel terjadi ketika upaya diplomatik untuk menghentikan perang, yang memasuki bulan kesepuluh pada hari Minggu (7/7/2024), berlanjut dengan Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya akan mengirim delegasi minggu depan untuk melanjutkan pembicaraan dengan mediator Qatar.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan langkah tersebut, seorang juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan masih ada kesenjangan di pihak Hamas mengenai cara mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Hal ini terjadi setelah delegasi yang dipimpin oleh kepala Mossad—badan intelijen Israel—David Barnea mengadakan pembicaraan putaran pertama dengan mediator di Doha.
"Disepakati minggu depan para perunding Israel akan berangkat ke Doha untuk melanjutkan perundingan. Masih ada kesenjangan di antara para pihak," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip AFP.
Belum ada gencatan senjata sejak jeda satu minggu pada bulan November yang membebaskan 80 sandera Israel sebagai ganti 240 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 16 orang meninggal dalam serangan terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang menampung para pengungsi di Nuseirat di Gaza tengah.
Militer Israel berdalih pesawat tempurnya menargetkan “teroris” yang beroperasi di sekitar sekolah Al-Jawni.
Militer Israel sebelumnya mengatakan mereka telah melakukan operasi di sebagian besar Jalur Gaza, termasuk Shujaiya di utara, Deir al-Balah di Gaza tengah dan Rafah di selatan.
Baca Juga
Shujaiya adalah salah satu wilayah yang sebelumnya dinyatakan militer bersih dari Hamas, namun pertempuran kembali terjadi.
Paramedis di Gaza pada hari Sabtu melaporkan 10 kematian dalam serangan udara terpisah di sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat.
Kantor pers dan paramedis Hamas mengatakan empat jurnalis yang bekerja untuk media lokal tewas dalam serangan Jumat malam, dan UNRWA mengatakan dua karyawannya tewas.
UNRWA, yang mengoordinasikan sebagian besar bantuan yang dikirim ke Gaza, mengatakan 194 pegawainya tewas dalam Perang Gaza.
Serangan Israel terjadi ketika upaya diplomatik untuk menghentikan perang, yang memasuki bulan kesepuluh pada hari Minggu (7/7/2024), berlanjut dengan Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya akan mengirim delegasi minggu depan untuk melanjutkan pembicaraan dengan mediator Qatar.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan langkah tersebut, seorang juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan masih ada kesenjangan di pihak Hamas mengenai cara mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Hal ini terjadi setelah delegasi yang dipimpin oleh kepala Mossad—badan intelijen Israel—David Barnea mengadakan pembicaraan putaran pertama dengan mediator di Doha.
"Disepakati minggu depan para perunding Israel akan berangkat ke Doha untuk melanjutkan perundingan. Masih ada kesenjangan di antara para pihak," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip AFP.
Belum ada gencatan senjata sejak jeda satu minggu pada bulan November yang membebaskan 80 sandera Israel sebagai ganti 240 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
(mas)