Lebih Buruk dari Abu Ghraib dan Guantanamo, Inilah Cara Israel Menyiksa Para Tahanan Palestina
loading...
A
A
A
Laporan tentang penyiksaan berat, termasuk pemerkosaan, juga dicatat.
Laporan yang diterbitkan CNN, The New York Times, dan UNRWA semuanya telah membuktikan adanya bentuk-bentuk kekerasan seksual dan pemerkosaan yang parah yang terjadi di Sde Teiman.
Ini termasuk pemerkosaan terhadap pria dengan batang logam yang disetrum dan dibakar, selain laporan tentang penggunaan anjing untuk memperkosa narapidana.
Seorang pria dilaporkan telah diperkosa dengan batang logam dan kemudian dibiarkan mati perlahan karena luka parahnya yang terinfeksi.
Perempuan juga menjadi sasaran kekerasan seksual. Seorang perempuan berusia 34 tahun bersaksi kepada PBB bahwa "seorang tentara pria melepaskan jilbab kami, dan mereka mencubit kami dan menyentuh tubuh kami, termasuk payudara kami."
Selain itu, ada juga penerapan perampasan tidur, kelaparan, dan penggunaan suara untuk menyiksa narapidana.
Surat kabar Haaretz mengungkap tahanan Palestina secara teratur diamputasi anggota tubuhnya setelah sirkulasi darah terputus karena mengikat mereka terlalu ketat.
Sementara sebagian besar perhatian media telah diarahkan ke kamp penahanan Sde Teiman. Ada 21.000 warga Palestina yang disandera rezim Israel, di seluruh fasilitas yang hanya dibangun untuk menangani 14.500 tahanan.
Pada akhir November, jurnalis Palestina, Baraah Abo Ramouz, yang baru saja dibebaskan dalam pertukaran tahanan mengomentari kondisi yang dialami tahanan perempuan.
“Situasi di penjara sangat menghancurkan. Para tahanan disiksa. Mereka terus-menerus dipukuli. Mereka diserang secara seksual. Mereka diperkosa. Saya tidak melebih-lebihkan. Para tahanan diperkosa,” ungkap Ramouz.
Laporan yang diterbitkan CNN, The New York Times, dan UNRWA semuanya telah membuktikan adanya bentuk-bentuk kekerasan seksual dan pemerkosaan yang parah yang terjadi di Sde Teiman.
Ini termasuk pemerkosaan terhadap pria dengan batang logam yang disetrum dan dibakar, selain laporan tentang penggunaan anjing untuk memperkosa narapidana.
Seorang pria dilaporkan telah diperkosa dengan batang logam dan kemudian dibiarkan mati perlahan karena luka parahnya yang terinfeksi.
Perempuan juga menjadi sasaran kekerasan seksual. Seorang perempuan berusia 34 tahun bersaksi kepada PBB bahwa "seorang tentara pria melepaskan jilbab kami, dan mereka mencubit kami dan menyentuh tubuh kami, termasuk payudara kami."
Selain itu, ada juga penerapan perampasan tidur, kelaparan, dan penggunaan suara untuk menyiksa narapidana.
Surat kabar Haaretz mengungkap tahanan Palestina secara teratur diamputasi anggota tubuhnya setelah sirkulasi darah terputus karena mengikat mereka terlalu ketat.
Sementara sebagian besar perhatian media telah diarahkan ke kamp penahanan Sde Teiman. Ada 21.000 warga Palestina yang disandera rezim Israel, di seluruh fasilitas yang hanya dibangun untuk menangani 14.500 tahanan.
Pada akhir November, jurnalis Palestina, Baraah Abo Ramouz, yang baru saja dibebaskan dalam pertukaran tahanan mengomentari kondisi yang dialami tahanan perempuan.
“Situasi di penjara sangat menghancurkan. Para tahanan disiksa. Mereka terus-menerus dipukuli. Mereka diserang secara seksual. Mereka diperkosa. Saya tidak melebih-lebihkan. Para tahanan diperkosa,” ungkap Ramouz.