Direktur RS Shifa Gaza Dibebaskan setelah Hampir 8 Bulan Ditahan Israel

Senin, 01 Juli 2024 - 21:30 WIB
loading...
Direktur RS Shifa Gaza Dibebaskan setelah Hampir 8 Bulan Ditahan Israel
Kepala RS Al-Shifa Dr Muhammad Abu Salmiya dibebaskan setelah hampir 8 bulan ditahan Israel. Foto/x
A A A
GAZA - Otoritas Israel membebaskan Direktur Kompleks Medis Shifa di Kota Gaza, dr Muhammad Abu Salmiya, setelah hampir delapan bulan ditahan.

Dia dibebaskan bersama sejumlah tenaga medis yang ditangkap pasukan penjajah Israel dari sejumlah rumah sakit (RS) di Jalur Gaza.

Abu Salmiya adalah dokter anak terkemuka Palestina yang menjabat sebagai direktur medis RS Al-Nasser pada tahun 2007.



Dia kemudian mengambil alih pengelolaan RS Al-Rantisi pada tahun 2015, dan kemudian menjadi direktur RS Al-Shifa pada tahun 2019 hingga penangkapannya pada tanggal 23 November 2023.

Mengutip sumber yang terpercaya, Al-Jazeera melaporkan tentara Israel membebaskan sekitar 50 tahanan yang tiba di sebelah timur wilayah Al-Qarara di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada Senin pagi.

Kondisi Tragis


Dalam wawancara dengan wartawan setelah dibebaskan, Dr Abu Salmiya berbicara tentang rincian penangkapannya, kondisi penjara dan pusat penahanan Israel, dan apa yang diderita para tahanan di dalamnya.

Dia menggambarkan kondisi para tahanan sebagai "tragis, belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Palestina, dengan kekurangan makanan yang parah dan penghinaan fisik."

"Para tahanan yang lebih tua sangat menderita, termasuk mereka yang menghabiskan lebih dari 20 tahun di penjara, dan mereka harus dibebaskan," ungkap dia.

Dia menekankan perlunya tindakan tegas yang mendesak untuk membebaskan semua tahanan dari penjara Israel.

"Pendudukan Israel menangkap semua orang, dan staf medis telah meninggal di penjara Israel karena penyiksaan dan kurangnya perawatan medis," papar Dr Abu Salmiya.

"Musuh telah menunjukkan kekejamannya dalam berurusan dengan tahanan dan tenaga medis. Ratusan staf medis telah menjadi sasaran dan disiksa di penjara pendudukan," ujar dia.

Tentara kolonial Israel menangkap Muhammad Abu Salmiya dan sejumlah tenaga medis pada 23 November 2023, setelah pasukan penjajah menyerbu unit gawat darurat rumah sakit tersebut, pada bulan kedua agresi Zionis terhadap Jalur Gaza.

Sebelum penangkapannya, pasukan penjajah Israel menyerbu rumah sakit tersebut, menghancurkan fasilitasnya, meratakan halamannya dengan buldozer, dan mengisolasinya secara total dari dunia luar.

Kelalaian Keamanan


Israel Broadcasting Corporation melaporkan bahwa pembebasan direktur Kompleks Al-Shifa, bersama dengan orang lain yang ditangkap selama perang di Gaza, terjadi karena penjara tersebut sudah penuh.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, bagaimanapun, mengatakan pembebasan Dr Abu Salmiya adalah “kelalaian keamanan.”

Ben-Gvir mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus mencegah Gallant dan kepala Shin Bet menjalankan kebijakan independen yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

Genosida yang Sedang Berlangsung


Saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 37.900 warga Palestina telah tewas, dan 87.060 lainnya terluka dalam genosida oleh Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober.

Selain itu, 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi Palestina dan internasional mengatakan mayoritas dari mereka yang tewas dan terluka adalah wanita dan anak-anak.

Perang Israel telah mengakibatkan kelaparan akut, sebagian besar di Gaza utara, yang mengakibatkan kematian banyak warga Palestina, sebagian besar anak-anak.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)
pixels