AS Serukan Agar Dibubarkan, Badan PBB untuk Palestina Melawan

Kamis, 23 Mei 2019 - 23:08 WIB
AS Serukan Agar Dibubarkan, Badan PBB untuk Palestina Melawan
AS Serukan Agar Dibubarkan, Badan PBB untuk Palestina Melawan
A A A
GAZA - Kepala organisasi PBB untuk para pengungsi Palestina, UNRWA, menolak seruan Amerika Serikat (AS) agar badan tersebut dibubarkan. UNRWA mengatakan badan tersebut tidak dapat disalahkan atas upaya perdamaian yang terhenti.

Komisaris Jenderal UNRWA, Pierre Krahenbuhl, menampik kritik dari utusan AS Jason Greenblatt selama kunjungan ke Jalur Gaza.

"Saya dengan tegas menolak narasi yang menyertainya yang menunjukkan bahwa entah bagaimana UNRWA harus disalahkan atas kelanjutan dari pengungsi-pengungsi Palestina, dari jumlah mereka yang terus bertambah dan kebutuhan mereka yang terus meningkat," katanya menanggapi pertanyaan komentar Greenblatt.

"Fakta bahwa UNRWA masih ada sampai sekarang adalah sebuah ilustrasi tentang kegagalan pihak-pihak dan komunitas internasional untuk menyelesaikan masalah ini secara politis - dan orang tidak dapat mengalihkan perhatian ke organisasi kemanusiaan," katanya dalam konferensi pers di Kota Gaza seperti dikutip dari France24, Kamis (23/5/2019).

Berbicara kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu, Greenblatt mengatakan UNRWA sebuah contoh yang telah mengecewakan rakyat Palestina.

Dia mengatakan sudah waktunya untuk menyerahkan layanan yang dijamin oleh badan PBB ke negara-negara yang menampung pengungsi Palestina dan LSM.

Dia mengatakan AS telah memberikan bantuan senilai USD6 miliar kepada UNRWA sejak didirikan pada tahun 1949 namun tahun demi tahun pendanaan UNRWA gagal.

"Kami harus jujur ​​tentang situasi ini. UNRWA adalah bandaid dan Palestina yang menggunakan layanannya layak mendapatkan yang lebih baik," kata Greenblatt.

Lebih dari 700.000 warga Palestina diusir atau dipaksa untuk melarikan diri dari tanah mereka dalam perang tahun 1948 di saat pembentukan Israel dan mereka serta keturunannya membentuk jutaan pengungsi Palestina di Timur Tengah.

UNRWA menyediakan pendidikan, kesehatan dan layanan penting lainnya bagi para pengungsi dengan pendanaan dari donor internasional.

AS dan Israel mengatakan badan tersebut melanggengkan konflik Israel-Palestina, khususnya dengan mengklasifikasikan keturunan pengungsi sebagai pengungsi juga.

UNRWA berpendapat badan itu hanya menyediakan layanan sampai solusi politik ditemukan.

AS akan mengadakan konferensi ekonomi di Bahrain pada 25-26 Juni sebagai bagian pertama dari rencana perdamaian Israel-Palestina yang lama tertunda. Palestina tidak akan hadir dalam konferensi itu, menuduh AS berusaha untuk menghilangkan pangkal permasalahan.

UNRWA menyelenggarakan konferensi pada tanggal 25 Juni di mana donor internasional diharapkan dapat menjanjikan dukungan keuangan.

AS tahun lalu memotong sekitar USD300 juta sumbangan tahunannya untuk UNRWA, dan pejabat administrasi sekarang berpendapat bahwa badan tersebut telah menjalankan programnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5256 seconds (0.1#10.140)