Israel-Hizbullah di Ambang Perang Habis-habisan, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon
loading...
A
A
A
“Musuh tahu bahwa mereka pasti akan menunggu kami di darat, di udara, dan di laut, dan jika perang terjadi, [kelompok] perlawanan akan berperang tanpa kendala, aturan, atau batasan,” kata Nasrallah.
"Tidak akan ada tempat yang aman dari rudal dan drone kami," ujarnya.
Menurut Nasrallah, konfrontasi yang terjadi saat ini adalah pertempuran terbesar sejak tahun 1948—tahun di mana Israel mendeklarasikan pendiriannya sebagai negara. “Dan akan mengubah wajah kawasan dan membentuk masa depannya,” kata Nasrallah.
Sebaliknya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa negaranya tidak menginginkan perang di Lebanon, namun dapat mengirimnya kembali ke “Zaman Batu” jika diplomasi gagal.
“Kami tidak menginginkan perang, namun kami bersiap menghadapi setiap skenario,” kata Gallant.
“Hizbullah memahami betul bahwa kami dapat menimbulkan kerusakan besar di Lebanon jika perang dilancarkan,” katanya lagi.
Lihat Juga: Orientalis Zionis: Erdogan Berambisi Kembalikan Kejayaan Kekaisaran Ottoman yang Benci Israel
"Tidak akan ada tempat yang aman dari rudal dan drone kami," ujarnya.
Menurut Nasrallah, konfrontasi yang terjadi saat ini adalah pertempuran terbesar sejak tahun 1948—tahun di mana Israel mendeklarasikan pendiriannya sebagai negara. “Dan akan mengubah wajah kawasan dan membentuk masa depannya,” kata Nasrallah.
Sebaliknya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa negaranya tidak menginginkan perang di Lebanon, namun dapat mengirimnya kembali ke “Zaman Batu” jika diplomasi gagal.
“Kami tidak menginginkan perang, namun kami bersiap menghadapi setiap skenario,” kata Gallant.
“Hizbullah memahami betul bahwa kami dapat menimbulkan kerusakan besar di Lebanon jika perang dilancarkan,” katanya lagi.
Lihat Juga: Orientalis Zionis: Erdogan Berambisi Kembalikan Kejayaan Kekaisaran Ottoman yang Benci Israel
(mas)