Kutuk Penyitaan Kedubes Venezuela, Ratusan Orang Geruduk Gedung Putih

Minggu, 19 Mei 2019 - 11:58 WIB
Kutuk Penyitaan Kedubes Venezuela, Ratusan Orang Geruduk Gedung Putih
Kutuk Penyitaan Kedubes Venezuela, Ratusan Orang Geruduk Gedung Putih
A A A
WASHINGTON - Sebanyak 200 orang berkumpul di Washington untuk memprotes penyitaan kedutaan Venezuela oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Pihak berwajib juga menangkap empat aktivis yang tinggal di fasilitas diplomatik itu sebagai tamu dari pemerintah Venezuela.

Para pengunjuk rasa awalnya berkumpul di depan kedutaan Venezuela. Mereka kemudian berbaris di depan Gedung Putih, di mana sejumlah orator menegaskan kembali tindakan pemerintah AS menggerebek kedutaan negara berdaulat telah melanggar hukum internasional. Tindakan itu juga merupakan preseden berbahaya yang menempatkan risiko terhadap semua fasilitas diplomatik di seluruh dunia, termsuk AS.

"Kami berada di sini hari ini di depan Gedung Putih, tempat kami berbaris dari kedutaan Venezuela, untuk membiarkan (Presiden AS) Donald Trump dan Juan Guaido tahu bahwa kami tidak akan menyerah dalam pertarungan ini," ujar Adrienne Pine, salah satu dari empat aktivis yang ditangkap yang kemudian dibebaskan pada Jumat lalu.

"Kami mungkin tidak dapat berada di kedutaan karena kami memiliki perintah untuk diam sejauh 100 kaki. Tetapi kami akan terus berjuang dengan semua solidaritas, kekuatan dan cinta kami untuk memastikan bahwa Amerika Serikat belum melakukan kudeta lain di Amerika Latin," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (19/5/2019).

Sekitar 20 perwira Polisi Metropolitan berseragam dan beberapa dengan pakaian preman hadir di kedutaan Venezuela, yang masih harus ditutup dengan barikade logam ganda. Polisi memblokir lalu lintas bagi para demonstran untuk melanjutkan ke Gedung Putih.

Aksi damai ini mendapatkan gangguan kecil dari para pendukung oposisi Venezuela. Mereka mengganggu beberapa demonstran yang memberikan brosur kepada publik di Washington Circle.

Kevin Zeese, aktivis lain yang ditangkap yang dibebaskan pada hari Jumat, mengatakan bahwa sementara perlindungan internal kedutaan telah berakhir, kampanye untuk menghentikan kudeta AS di Venezuela dan menghentikan imperialisme AS secara lebih luas baru saja dimulai.

"Anda akan melihat peningkatan yang luar biasa dalam gerakan ini dan pertumbuhan gerakan ini," kata Zeese.

"Pada musim gugur, ini akan menjadi masalah yang tidak dapat dihindari siapa pun, tidak ada yang bisa berada di sisi yang salah. Siapa pun yang mencalonkan diri untuk jabatan harus mengatakan tidak pada kudeta AS dan tidak kepada imperialisme AS," tegasnya.

Pada hari Kamis, Dinas Rahasia AS dan keamanan Departemen Luar Negeri menangkap Margaret Flowers, Kevin Zeese, Adrienne Pine dan David Paul setelah memaksa masuk ke kedutaan Venezuela. Para aktivis telah tinggal di sana selama hampir satu bulan sebagai tamu pemerintah Venezuela untuk melindungi fasilitas diplomatik itu agar tidak diambil alih oleh pemerintah AS dan perwakilan pemimpin oposisi Juan Guaido.

Baca Juga: Agen Federal AS Gerebek Kedubes Venezuela

Pemerintah AS sebelumnya telah memerintahkan semua personel diplomatik Venezuela untuk pergi pada 24 April.

Pada hari Jumat, seorang hakim AS memerintahkan pembebasan keempat aktivis dengan syarat mereka tidak mendekati fasilitas diplomatik Venezuela dalam jarak 100 kaki, melapor ke pengadilan setiap minggu dan tidak bepergian ke luar negeri tanpa izin.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4132 seconds (0.1#10.140)