Kekuatan Militer dari Bolivia, Negara yang Baru Lolos dari Kudeta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kekuatan militer Bolivia telah menarik perhatian setelah seorang jenderal militer negara tersebut telah mencoba melakukan kudeta pada hari Rabu. Kudeta terhadap Presiden Luis Arce tersebut telah digagalkan.
Negara yang berada di Amerika Selatan ini sedang mengalami kondisi ekonomi yang buruk. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 1,6 persen.
Karena itu, Komandan Angkatan Darat Jenderal Juan Jose Zuniga mengatakan pemerintahan Arce telah “memiskinkan” negara.
Faktanya, presiden yang menjabat sejak tahun 2020 tersebut telah berjuang untuk mengatasi kesengsaraan ekonomi yang dihadapi negara berpenduduk 12 juta jiwa itu.
Mengutip laporan dari AlJazeera, kecaman internasional yang besar dan solidaritas rakyat yang mendukung Arce berperan dalam menggagalkan upaya kudeta. Beberapa warga Bolivia turun ke jalan untuk memprotes upaya kudeta militer oleh Jenderal Zuniga.
Sang jenderal telah ditangkap dan dipecat oleh Presiden Arce.
Bolivia merupakan negara berkembang yang tidak banyak disokong oleh banyak personel dan armada militer.
Untuk saat ini, kekuatan militer Bolivia berada di posisi 82 dari 145 negara, menurut pemeringkatan Global Fire Power. Negara ini hanya memiliki sekitar 80.000 personel militer, dan 40.000 personnel aktif.
Secara finansial, Bolivia telah menyisihkan sekitar USD 2,7 miliar atau sekitar Rp44,2 triliun (kurs Rp 16.385) dari anggarannya untuk pertahanan.
Angkatan Darat Bolivia hanya dilengkapi dengan 54 tank dan 452 kendaraan lapis baja. Mereka tak tercatat memiliki artileri ataupun rudal.
Negara berjuluk Tibet dari Amerika Selatan ini hanya tercatat memiliki 63 pesawat saja. Disebutkan jika mereka tak dibekali dengan pesawat tempur, helikopter serang, maupun drone.
Sebagai negara miskin yang tidak secara langsung berbatasan dengan laut, membuat negara ini tidak tercatat memiliki armada Angkatan Laut.
Itulah penjelasan terkait jumlah kekuatan militer Bolivia yang baru saja melakukan kudeta militer. Dengan jumlah personel yang minim, tentu membuat massa masyarakat dengan mudah menggagalkan upaya kudeta militer.
Negara yang berada di Amerika Selatan ini sedang mengalami kondisi ekonomi yang buruk. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 1,6 persen.
Karena itu, Komandan Angkatan Darat Jenderal Juan Jose Zuniga mengatakan pemerintahan Arce telah “memiskinkan” negara.
Faktanya, presiden yang menjabat sejak tahun 2020 tersebut telah berjuang untuk mengatasi kesengsaraan ekonomi yang dihadapi negara berpenduduk 12 juta jiwa itu.
Mengutip laporan dari AlJazeera, kecaman internasional yang besar dan solidaritas rakyat yang mendukung Arce berperan dalam menggagalkan upaya kudeta. Beberapa warga Bolivia turun ke jalan untuk memprotes upaya kudeta militer oleh Jenderal Zuniga.
Sang jenderal telah ditangkap dan dipecat oleh Presiden Arce.
Kekuatan Militer Bolivia
Bolivia merupakan negara berkembang yang tidak banyak disokong oleh banyak personel dan armada militer.
1. Jumlah Personel Militer
Untuk saat ini, kekuatan militer Bolivia berada di posisi 82 dari 145 negara, menurut pemeringkatan Global Fire Power. Negara ini hanya memiliki sekitar 80.000 personel militer, dan 40.000 personnel aktif.
Secara finansial, Bolivia telah menyisihkan sekitar USD 2,7 miliar atau sekitar Rp44,2 triliun (kurs Rp 16.385) dari anggarannya untuk pertahanan.
2. Angkatan Darat
Angkatan Darat Bolivia hanya dilengkapi dengan 54 tank dan 452 kendaraan lapis baja. Mereka tak tercatat memiliki artileri ataupun rudal.
3. Angkatan Udara
Negara berjuluk Tibet dari Amerika Selatan ini hanya tercatat memiliki 63 pesawat saja. Disebutkan jika mereka tak dibekali dengan pesawat tempur, helikopter serang, maupun drone.
4. Angkatan Laut
Sebagai negara miskin yang tidak secara langsung berbatasan dengan laut, membuat negara ini tidak tercatat memiliki armada Angkatan Laut.
Itulah penjelasan terkait jumlah kekuatan militer Bolivia yang baru saja melakukan kudeta militer. Dengan jumlah personel yang minim, tentu membuat massa masyarakat dengan mudah menggagalkan upaya kudeta militer.
(mas)