Musuh Bebuyutan Israel, Ini Kekuatan Militer Hizbullah, Iran, dan Irak Jika Berkoalisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hizbullah Lebanon, Iran, dan Irak dikenal sebagai musuh-musuh bebuyutan Israel. Bagaimana jadinya jika tiga kekuatan musuh Zionis itu berkoalisi?
Hizbullah pernah terlibat dalam perang habis-habisan dengan Israel pada tahun 2006.
Perang ini dikenal sebagai Perang Lebanon-Israel 2006 atau juga dikenal dengan nama "Operasi Musim Panas" di Israel dan "Perang Juli" di Lebanon. Perang ini mengakibatkan kematian ribuan orang di Lebanon dan kematian ratusan orang di Israel.
Iran belum pernah terlibat perang terbuka dengan Israel. Namun, beberapa waktu lalu kedua pihak sempat saling serang. Militer Zionis menyerang kompleks diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, dan dibalas serangan rudal dan drone oleh Iran ke wilayah Israel.
Meski belum pernah terlibat perang terbuka, Iran dianggap sudah melakukan perang dengan mengandalkan kekuatan-kekuatan proksinya di Timur Tengah. Proksi Iran yang dimaksud adalah Hizbullah Lebanon, Hamas, Houthi Yaman, dan kelompok milisi pro-Teheran lainnya.
Khusus Hamas, Iran membantah bahwa kelompok perlawanan Palestina itu sebagai proksinya. Menurut Teheran, Hamas bertindak independen untuk kemerdekaan Palestina.
Selanjutnya, Irak. Israel pernah melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Irak pada 7 Juni 1981, di mana saat itu Irak dipimpin oleh Presiden Saddam Hussein. Serangan Israel ini dikenal sebagai Operasi Opera atau Operasi Babylon.
Hizbullah Lebanon telah menjadi salah satu kelompok non-negara dengan kekuatan militer yang mengerikan. Tak hanya para serdadu yang berani mati, mereka didukung berbagai persenjataan yang cukup modern.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pernah menyebut kelompoknya memiliki sekitar 100.000 milisi.
Hizbullah pernah terlibat dalam perang habis-habisan dengan Israel pada tahun 2006.
Perang ini dikenal sebagai Perang Lebanon-Israel 2006 atau juga dikenal dengan nama "Operasi Musim Panas" di Israel dan "Perang Juli" di Lebanon. Perang ini mengakibatkan kematian ribuan orang di Lebanon dan kematian ratusan orang di Israel.
Iran belum pernah terlibat perang terbuka dengan Israel. Namun, beberapa waktu lalu kedua pihak sempat saling serang. Militer Zionis menyerang kompleks diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, dan dibalas serangan rudal dan drone oleh Iran ke wilayah Israel.
Meski belum pernah terlibat perang terbuka, Iran dianggap sudah melakukan perang dengan mengandalkan kekuatan-kekuatan proksinya di Timur Tengah. Proksi Iran yang dimaksud adalah Hizbullah Lebanon, Hamas, Houthi Yaman, dan kelompok milisi pro-Teheran lainnya.
Khusus Hamas, Iran membantah bahwa kelompok perlawanan Palestina itu sebagai proksinya. Menurut Teheran, Hamas bertindak independen untuk kemerdekaan Palestina.
Selanjutnya, Irak. Israel pernah melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Irak pada 7 Juni 1981, di mana saat itu Irak dipimpin oleh Presiden Saddam Hussein. Serangan Israel ini dikenal sebagai Operasi Opera atau Operasi Babylon.
Kekuatan Militer Hizbullah, Iran, dan Irak Jika Berkoalisi
1. Hizbullah
Hizbullah Lebanon telah menjadi salah satu kelompok non-negara dengan kekuatan militer yang mengerikan. Tak hanya para serdadu yang berani mati, mereka didukung berbagai persenjataan yang cukup modern.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pernah menyebut kelompoknya memiliki sekitar 100.000 milisi.