Iran dan Swedia Tukar Tahanan yang Dimediasi Oman

Minggu, 16 Juni 2024 - 08:37 WIB
loading...
A A A
Pengadilan Swedia telah memvonis Noury atas pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional dan pembunuhan. Dia berargumen bahwa dia sedang cuti selama periode tersebut.

Iran mengutuk hukuman tersebut namun Swedia bersikeras bahwa persidangan tersebut diadakan berdasarkan prinsip yurisdiksi universal, yang memungkinkan negara tersebut untuk mengadili suatu kasus terlepas dari di mana dugaan pelanggaran tersebut terjadi.

Kristersson mengatakan Iran telah menjadikan Floderus dan Azizi sebagai pion dalam permainan negosiasi yang sinis. “Dengan tujuan membebaskan warga negara Iran Hamid Noury dari penjara di Swedia,” ujarnya.

Sebagai perdana menteri, kata Kristersson, dirinya memiliki tanggung jawab khusus atas keselamatan warga Swedia.

“Sudah jelas selama ini bahwa operasi ini memerlukan beberapa keputusan sulit. Sekarang kami telah mengambil keputusan tersebut,” katanya.

Setidaknya dua warga negara Swedia lainnya masih ditahan di Iran, termasuk warga negara ganda Ahmad Reza Jalali, yang berada di ambang hukuman mati setelah dinyatakan bersalah melakukan spionase.

Teheran tidak mengakui kewarganegaraan ganda.

Setidaknya enam warga Eropa lainnya ditahan di Iran, dari Austria, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Pada hari Kamis, warga negara Perancis; Louis Arnaud (36), kembali ke Paris setelah menghabiskan lebih dari 20 bulan dipenjara di Iran atas tuduhan pelanggaran keamanan nasional.

Olivier Vandecasteele, seorang pekerja bantuan asal Belgia yang dibebaskan oleh Teheran pada Mei 2023 dalam pertukaran tahanan lainnya, menggambarkan pembebasan hari Sabtu kemarin sebagai “momen pahit” karena masih ada orang asing lainnya yang ditahan di Iran.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Italia Buka Ruang Seks di Penjara untuk Napi
Perundingan Nuklir Iran...
Perundingan Nuklir Iran dengan AS di Roma Berjalan Konstruktif
Rusia dan China Bahas...
Rusia dan China Bahas Jaminan untuk Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Teken Petisi Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Geger! Pria Ini Cekik...
Geger! Pria Ini Cekik 5 Orang Anggota Keluarga hingga Tewas akibat Tekanan Ekonomi
Rekomendasi
Pengusaha China Ejek...
Pengusaha China Ejek Tarif Trump: Barang Mewah di AS Dibuat dengan Cost Murah
Mahfud MD Ungkap Rakyat...
Mahfud MD Ungkap Rakyat Dukung Kejagung Bongkar Mafia Peradilan
Migrasi NGBS Sukses,...
Migrasi NGBS Sukses, KB Bank Komitmen Beri Layanan Terbaik untuk Nasabah
Berita Terkini
Ini Arti Bendera Zionis...
Ini Arti Bendera Zionis Israel
42 menit yang lalu
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
1 jam yang lalu
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
2 jam yang lalu
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
3 jam yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
3 jam yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
4 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved