7 Dampak Buruk Kepemimpinan PM Modi yang Ketiga bagi Umat Muslim di India

Sabtu, 15 Juni 2024 - 15:35 WIB
loading...
A A A
Pada tahun 2019, Perdana Menteri Narendra Modi juga mencabut status otonomi khusus Jammu dan Kashmir, satu-satunya negara bagian berpenduduk mayoritas Muslim di India, sehingga wilayah tersebut berada di bawah kendali langsung pemerintah pusat di New Delhi.

Pada saat yang sama, pemerintahannya memperkenalkan undang-undang kewarganegaraan yang kontroversial yang mengecualikan migran Muslim, sehingga memicu protes yang meluas dan bentrokan dengan kekerasan di seluruh negeri yang menyebabkan kematian puluhan orang, sebagian besar adalah Muslim.

Sementara itu, pemerintah daerah BJP telah membuldoser properti milik umat Islam, dengan alasan seperti pendudukan ilegal atas tanah pemerintah atau dugaan keterlibatan dalam kerusuhan.

3. Sejarah Islam Dihapus dari Buku Teks

7 Dampak Buruk Kepemimpinan PM Modi yang Ketiga bagi Umat Muslim di India

Foto/AP

Ada juga gelombang revisionisme sejarah dalam buku teks India yang bertujuan untuk mengurangi pentingnya era Mughal di negara tersebut. BJP bahkan telah mengubah nama kota dan jalan dalam upaya untuk menghapus jejak pemerintahan Islam sebelumnya.

Para ahli khawatir bahwa tren ini akan terus berlanjut, atau bahkan semakin intensif, pada masa jabatan Modi yang ketiga, sehingga akan semakin meminggirkan 200 juta umat Islam di India.

“Mereka [BJP] ingin membuat umat Islam tidak terlihat dan tidak diinginkan. Seluruh pemilu tahun 2024 diperjuangkan dengan narasi anti-Muslim. Apa yang akan terjadi dan apa yang sudah terjadi adalah umat Islam sekarang merasa bahwa kehidupan mereka, keberadaan mereka, sangat tidak pasti di India,” kata Apoorvanand, seorang komentator politik terkemuka dan profesor di Universitas Delhi, kepada The New Arab.

4. Hak Konstitusional Islam Akan Dihapus Pelan-pelan

7 Dampak Buruk Kepemimpinan PM Modi yang Ketiga bagi Umat Muslim di India

Foto/AP

Kritikus berpendapat bahwa tindakan Modi dalam satu dekade terakhir merupakan bagian dari agenda yang lebih luas untuk membentuk kembali landasan sekuler India sambil meremehkan hak-hak konstitusional umat Islam dan menjadikan mereka warga negara kelas dua.

“Pemerintahan (Modi) ini, dalam banyak hal, telah melakukan tindakan yang sangat buruk, seperti menghancurkan rumah-rumah penduduk, menerapkan undang-undang yang diskriminatif, melarang jilbab, melarang adzan, dan tidak membiarkan umat Islam melakukan shalat dengan damai. Daftarnya terus bertambah, tapi saya pikir masyarakat akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus berjuang,” Afreen Fatima, seorang aktivis mahasiswa terkemuka dan kritikus vokal terhadap pemerintah India, mengatakan kepada The New Arab.


5. Rumah Umat Muslim Dihancurkan

7 Dampak Buruk Kepemimpinan PM Modi yang Ketiga bagi Umat Muslim di India

Foto/Reuters

Fatima sendiri telah menjadi korban dari tindakan pemerintah yang menargetkan umat Islam. Pada bulan Juni 2022, ayahnya Javed Mohammad, yang juga seorang aktivis Muslim, dituduh menghasut kekerasan dan berpartisipasi dalam pertemuan yang melanggar hukum oleh pemerintah BJP, tuduhan yang dibantah keras oleh Fatima dan keluarganya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1212 seconds (0.1#10.140)