China Terbitkan Obligasi 50 Tahun, Langkah Putus Asa Pertahankan Stabilitas Fiskal

Jum'at, 14 Juni 2024 - 11:05 WIB
loading...
China Terbitkan Obligasi...
China terbitkan obligasi 50 tahun, langkah putus asa pertahankan stabilitas fiskal yang dinilai menjadi tanda keruntuhan rezim Partai Komunis China. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Keputusan pemerintah China untuk menerbitkan obligasi (bond) nasional jangka ultra panjang yang berjumlah sekitar USD140 miliar telah memicu perdebatan publik.

Para kritikus berpendapat bahwa langkah ini, yang pada dasarnya merupakan pinjaman dari beberapa generasi mendatang, merupakan upaya putus asa untuk mempertahankan stabilitas fiskal di tengah tantangan ekonomi.

Strategi ini menimbulkan pertanyaan mengenai niat pemerintah China dan kemampuannya membayar utang tersebut. Hal ini, ditambah dengan ketidakpastian politik dan ekonomi, telah menyebabkan beberapa pihak memperkirakan keruntuhan rezim yang tidak dapat dihindari di China.

Mengutip dari Mekong News, Jumat (14/6/2024), Kementerian Keuangan China baru-baru ini mengumumkan rencana menerbitkan obligasi nasional khusus jangka ultra panjang senilai satu triliun Yuan atau sekitar USD140 miliar tahun ini, dengan jangka waktu terpanjang 50 tahun yang memicu perhatian luas masyarakat.



Beberapa orang meyakini bahwa langkah China meminjam uang dari generasi mendatang selama 50 tahun ke depan adalah pertanda kuat berakhirnya rezim Partai Komunis China (CCP).

Banyak warga China menyatakan ketidakpuasannya dengan mengatakan bahwa cucu dan cicit merekalah yang nantinya baru dapat memperoleh manfaat dari obligasi ultra panjang pemerintah.

Keputusan pemerintah CCP untuk menerbitkan obligasi nasional jangka sangat panjang pada saat perekonomian sedang menghadapi tantangan menimbulkan pertanyaan tentang niat mendasarnya.

Meminjam Uang dari Generasi Mendatang


Sebuah artikel yang diterbitkan di platform Quantum Leap di luar negeri dengan judul “Tanda-tanda Kuat Runtuhnya Dinasti” menganalisis bahwa obligasi ultra-panjang ini membawa sinyal politik yang kuat.

Artikel tersebut meyakini bahwa obligasi ultra panjang itu setara dengan memungut pajak masa depan terlebih dahulu, terlepas dari apakah akan ada keuntungan di nantinya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
19 Kota dengan Transportasi...
19 Kota dengan Transportasi Terbaik di Dunia, Jakarta Peringkat Berapa?
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Update Naturalisasi...
Update Naturalisasi Tristan Gooijer: Selangkah Lebih Dekat dengan Timnas Indonesia
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
Berita Terkini
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
39 menit yang lalu
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
1 jam yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
2 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
6 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
11 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
12 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved