Deretan Tokoh Yahudi Tersohor Menentang Negara Israel, dari Einstein hingga Noam Chomsky

Jum'at, 07 Juni 2024 - 13:41 WIB
loading...
A A A

Albert Einstein (Fisikawan Genius)


“Gagasan negara (Israel) tidak sesuai dengan hati saya. Saya tidak mengerti mengapa itu diperlukan. Hal ini terkait dengan banyak kesulitan dan kesempitan pikiran. Saya yakin itu buruk.”

Erich Fromm (Psikoanalis Jerman)


“Klaim Yahudi atas Tanah Israel tidak bisa menjadi klaim politik yang realistis. Jika semua negara tiba-tiba mengeklaim wilayah tempat tinggal nenek moyang mereka dua ribu tahun yang lalu, dunia ini akan menjadi rumah sakit jiwa.”

Primo Levi (Penulis dan Penyintas Auschwitz)


“Setiap orang memiliki orang Yahudi masing-masing. Bagi orang Israel, mereka adalah orang Palestina.”

Marek Edelman (Pemimpin Pemberontakan Warsawa 1943)


Edelman pernah menulis surat untuk mendukung perlawanan Palestina, membandingkannya dengan ZOB, pejuang Yahudi di Warsawa. Dia memulai suratnya dengan menulis: “Komandan militer Palestina, operasi paramiliter dan partisan—kepada semua prajurit organisasi perjuangan Palestina.”

Isaac Asimov (Novelis Amerika Serikat)


“Saya mendapati diri saya berada dalam posisi yang aneh karena tidak menjadi seorang Zionis. Saya pikir adalah salah bagi siapa pun untuk merasa bahwa ada sesuatu yang istimewa tentang warisan apa pun dalam bentuk apa pun. Sungguh menggembirakan jika warisan manusia ada dalam ribuan ragam, karena hal ini akan menimbulkan minat yang lebih besar, namun begitu satu ragam dianggap lebih penting daripada yang lain, landasan sudah diletakkan untuk menghancurkan semuanya.”

Hannah Arendt (Filsuf dan Penyintas Holocaust)


“Masalahnya adalah Zionisme sering berpikir dan mengatakan bahwa kejahatan antisemitisme diperlukan demi kebaikan orang-orang Yahudi. Seperti kata-kata seorang Zionis terkenal dalam suratnya kepada saya yang membahas argumentasi asli Zionis: ‘Kaum antisemit ingin menyingkirkan orang Yahudi, Negara Yahudi ingin menerima mereka, pasangan yang sempurna'.”

I.F. Stone (Jurnalis Amerika Serikat)


“Israel menciptakan semacam skizofrenia moral di dunia Yahudi. Di dunia luar, kesejahteraan kaum Yahudi bergantung pada pemeliharaan masyarakat sekuler, non-rasial, dan pluralistik. Di Israel, kaum Yahudi membela masyarakat yang tidak bisa melegalkan perkawinan campuran, yang idealnya bersifat rasis dan eksklusionis.”

Noam Chomsky (Profesor Linguistik AS)


“Di Wilayah Pendudukan, apa yang dilakukan Israel jauh lebih buruk dibandingkan apartheid. Menyebutnya apartheid adalah sebuah anugerah bagi Israel, setidaknya jika yang Anda maksud dengan 'apartheid' adalah apartheid gaya Afrika Selatan. Apa yang terjadi di Wilayah Pendudukan jauh lebih buruk.”

Gabriel Kolko (Sejarawan Terkenal)


“Mayoritas besar orang Israel sama sekali bukan Yahudi dalam hal budaya, hampir tidak sosialis dalam arti apa pun, dan kehidupan sehari-hari serta cara hidup orang-orang di Israel tidak berbeda dengan di Chicago atau Amsterdam. Tidak ada alasan rasional yang membenarkan pembentukan negara.”

Miriam Margolyes (Aktor)


“Warga kulit hitam Afrika Selatan meminta dukungan kami dan kini warga Palestina-lah yang meminta dukungan kami. Saya benci apa yang dilakukan Israel di sana terhadap warga Palestina. Menurut saya boikot adalah cara protes yang sangat aktif dan tanpa kekerasan.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1590 seconds (0.1#10.140)