Mengapa Orang Yahudi Bermigrasi ke Seluruh Dunia? Banyak Jadi Miliarder, Ada Juga Jadi Presiden
loading...
A
A
A
Menurut Chazan, orang Yahudi memang mengalami diskriminasi. Itu dikarenakan orang Yahudi kerap membuat masalah di setiap zaman. "Namun hal ini tidak menyebabkan orang Yahudi berpindah dari satu negara ke negara lain," ungkapnya.
Bahkan selama penganiayaan kejam yang dilakukan Romawi pada abad ke-1 dan ke-2, jumlah orang Yahudi tidak meninggalkan tanah Israel dalam jumlah yang signifikan. Belakangan, pada abad ke-11, bahkan setelah Tentara Salib menghancurkan sebagian besar komunitas Yahudi di wilayah yang sekarang disebut Jerman, kaum Yahudi tidak meninggalkan wilayah tersebut.
Foto/AP
Orang Yahudi sering memahami sejarah Yahudi sebagai sejarah penderitaan dan pengembaraan yang tiada henti. Berdasarkan prediksi Alkitab, hal ini dipandang sebagai hukuman Tuhan karena melanggar perjanjian-Nya. Umat Kristen juga percaya bahwa Tuhan sedang menghukum orang Yahudi, tapi bagi mereka, itu adalah kejahatan karena menolak Yesus.
Di zaman modern, ketika para sejarawan tidak lagi menghubungkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan takdir ilahi, banyak orang non-Yahudi dan bahkan beberapa orang Yahudi mencoba mengidentifikasi kelemahan Yahudi yang dapat menjelaskan penderitaan mereka.
"Beberapa penulis dan pemikir Yahudi menyatakan bahwa antisemitisme disebabkan oleh kelemahan bawaan dalam masyarakat non-Yahudi, atau dalam beberapa agama non-Yahudi," ungkap Chazan.
Bahkan selama penganiayaan kejam yang dilakukan Romawi pada abad ke-1 dan ke-2, jumlah orang Yahudi tidak meninggalkan tanah Israel dalam jumlah yang signifikan. Belakangan, pada abad ke-11, bahkan setelah Tentara Salib menghancurkan sebagian besar komunitas Yahudi di wilayah yang sekarang disebut Jerman, kaum Yahudi tidak meninggalkan wilayah tersebut.
Sejarah Yahudi Menggambarkan Pengembaraan Tidak Henti
Foto/AP
Orang Yahudi sering memahami sejarah Yahudi sebagai sejarah penderitaan dan pengembaraan yang tiada henti. Berdasarkan prediksi Alkitab, hal ini dipandang sebagai hukuman Tuhan karena melanggar perjanjian-Nya. Umat Kristen juga percaya bahwa Tuhan sedang menghukum orang Yahudi, tapi bagi mereka, itu adalah kejahatan karena menolak Yesus.
Di zaman modern, ketika para sejarawan tidak lagi menghubungkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan takdir ilahi, banyak orang non-Yahudi dan bahkan beberapa orang Yahudi mencoba mengidentifikasi kelemahan Yahudi yang dapat menjelaskan penderitaan mereka.
"Beberapa penulis dan pemikir Yahudi menyatakan bahwa antisemitisme disebabkan oleh kelemahan bawaan dalam masyarakat non-Yahudi, atau dalam beberapa agama non-Yahudi," ungkap Chazan.
(ahm)