Zelensky Mulai Senggol Beijing, Anggap China Antek Putin
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mulai mengusik China dengan menganggap negara komunis tersebut sebagai antek Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan China bertindak atas nama Rusia dan mendorong negara-negara lain untuk melewatkan pertemuan puncak perdamaian yang diselenggarakan di Swiss, serta memberikan bantuan militer kepada Moskow.
Zelensky melontarkan pernyataan keras yang jarang terhadap Beijing pada hari Minggu ketika berbicara pada konferensi pers setelah kemunculannya yang mengejutkan di Shangri-La Dialogue—sebuah konferensi keamanan tahunan yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS) di Singapura.
“Rusia, dengan menggunakan pengaruh China di kawasan ini, dan juga menggunakan diplomat China, melakukan segalanya untuk mengganggu pertemuan puncak perdamaian,” klaim Zelensky.
Dia juga melontarkan tuduhan yang tidak jelas terhadap China karena memberikan bantuan militer yang tidak disebutkan secara spesifik kepada Rusia di tengah permusuhan yang memanas, meskipun secara terbuka menyatakan sebaliknya.
Zelensky mengaku memiliki intelijen yang entah bagaimana, beberapa hal masuk ke pasar Rusia melalui China, dan menegaskan bahwa beberapa elemen persenjataan Rusia berasal dari China.
“Kami tidak mengharapkan dukungan militer dari China. Kami tidak pernah menanyakannya,” ujarnya.
“Tetapi kami tidak mengharapkan China memberikan dukungan pertahanan kepada Rusia," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today, Senin (3/6/2024).
Pernyataan tersebut muncul tak lama setelah Menteri Pertahanan China Dong Jun menegaskan kembali sikap netral Beijing terhadap konflik antara Moskow dan Kyiv, dengan menyatakan bahwa China berdiri teguh di sisi perdamaian dan dialog.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan China bertindak atas nama Rusia dan mendorong negara-negara lain untuk melewatkan pertemuan puncak perdamaian yang diselenggarakan di Swiss, serta memberikan bantuan militer kepada Moskow.
Zelensky melontarkan pernyataan keras yang jarang terhadap Beijing pada hari Minggu ketika berbicara pada konferensi pers setelah kemunculannya yang mengejutkan di Shangri-La Dialogue—sebuah konferensi keamanan tahunan yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS) di Singapura.
“Rusia, dengan menggunakan pengaruh China di kawasan ini, dan juga menggunakan diplomat China, melakukan segalanya untuk mengganggu pertemuan puncak perdamaian,” klaim Zelensky.
Dia juga melontarkan tuduhan yang tidak jelas terhadap China karena memberikan bantuan militer yang tidak disebutkan secara spesifik kepada Rusia di tengah permusuhan yang memanas, meskipun secara terbuka menyatakan sebaliknya.
Zelensky mengaku memiliki intelijen yang entah bagaimana, beberapa hal masuk ke pasar Rusia melalui China, dan menegaskan bahwa beberapa elemen persenjataan Rusia berasal dari China.
“Kami tidak mengharapkan dukungan militer dari China. Kami tidak pernah menanyakannya,” ujarnya.
“Tetapi kami tidak mengharapkan China memberikan dukungan pertahanan kepada Rusia," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today, Senin (3/6/2024).
Pernyataan tersebut muncul tak lama setelah Menteri Pertahanan China Dong Jun menegaskan kembali sikap netral Beijing terhadap konflik antara Moskow dan Kyiv, dengan menyatakan bahwa China berdiri teguh di sisi perdamaian dan dialog.