AS Tuduh Program Rudal Iran Kacaukan Timur Tengah

Rabu, 20 Maret 2019 - 06:51 WIB
AS Tuduh Program Rudal Iran Kacaukan Timur Tengah
AS Tuduh Program Rudal Iran Kacaukan Timur Tengah
A A A
JENEWA - Pemerintah Amerika Serikat menuding program rudal Iran mengacaukan stabilitas Timur Tengah. Program misil itu juga dinilai akan meningkatkan risiko perlombaan senjata regional melalui penyediaan senjata-senjata kepada kelompok bersenjata di Lebanon dan Yaman.

Washington sebelumnya menuduh Iran menentang resolusi Dewan Keamanan PBB dengan melakukan uji coba rudal balistik dan dua peluncuran satelit sejak Desember tahun lalu.

"Program rudal Iran adalah kontributor utama meningkatnya ketegangan dan destabilisasi di kawasan itu, meningkatkan risiko perlombaan senjata regional," kata Yleem Poblete, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pengendalian Senjata dalam sebuah pidato di Jenewa, hari Selasa, yang dilansir Reuters, Rabu (20/3/2019).

"Iran harus segera menghentikan kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang dirancang untuk dapat membawa senjata nuklir, dan menghentikan proliferasi teknologi rudal dan misil ke kelompok-kelompok teror dan aktor non-negara lainnya," lanjut dia, mengacu kepada pemberontak Houthi di Yaman dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Dia mengatakan Iran telah memberikan rudal balistik kepada Houthi yang ditembakkan ke Arab Saudi dan kendaraan udara tak berawak kepada kelompok pemberontak di Yaman tersebut. Kendaraan udara nirawak atau drone itu bisa digunakan Houthi untuk melakukan serangan terhadap target darat di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

"Kami berkomitmen untuk secara agresif melawan proliferasi rudal balistik regional Iran dan transfer senjata yang melanggar hukum," ujarnya.

Poblete mendesak semua negara yang bertanggung jawab untuk menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB agar membatasi transfer teknologi terkait rudal kepada Iran.

Seorang diplomat Iran menolak pernyataan pejabat Amerika tersebut sebagai "penyataan murahan, tidak profesional, salah, tidak relevan dan menyedihkan". Diplomat itu menuduh Amerika Serikat "menyabotase" forum Jenewa.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4840 seconds (0.1#10.140)