Estonia: Gabung NATO Akan Jadi Kemenangan Ukraina
loading...
A
A
A
TALLINN - Perdana Menteri (PM) Estonia Kaja Kallas mengatakan bergabungnya Ukraina ke NATO pada akhirnya akan menjadi kemenangan bagi Kyiv, bahkan jika negara itu gagal merebut kembali sebagian wilayahnya yang dikuasai Rusia.
Pernyataan PM Kallas muncul ketika aliansi tersebut secara eksplisit mengesampingkan keanggotaan Ukraina selama perang dengan Rusia terus berlanjut.
Koresponden keamanan BBC, Frank Gardner, bertanya kepada Kallas pada hari Sabtu apakah Estonia memiliki Rencana B jika Ukraina kalah dalam perang melawan Rusia.
“Kami tidak mempunyai Rencana B untuk kemenangan Rusia,” jawab Kallas.
“Karena dengan begitu kami akan berhenti fokus pada Rencana A,” jelasnya, mengacu pada bantuan militer ke Kyiv.
“Kami tidak boleh menyerah pada pesimisme. Kemenangan di Ukraina bukan hanya soal wilayah,” kata Kallas.
“Jika Ukraina bergabung dengan NATO, meski tanpa wilayah tertentu, maka itu adalah kemenangan karena Ukraina akan ditempatkan di bawah payung NATO,” imbuh dia, yang dilansir Russia Today, Minggu (2/6/2024).
Estonia adalah salah satu negara yang paling vokal mendukung bantuan untuk Kyiv di antara anggota NATO di Eropa, dan telah menyumbangkan lebih dari €520 juta (USD565 juta) bantuan militer ke Ukraina, yang berjumlah sekitar 1,4 persen PDB negara Baltik tersebut.
Ukraina secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi pimpinan Amerika Serikat tersebut pada tahun 2022, namun belum menerima peta jalan atau jadwal aksesi yang jelas.
Pernyataan PM Kallas muncul ketika aliansi tersebut secara eksplisit mengesampingkan keanggotaan Ukraina selama perang dengan Rusia terus berlanjut.
Koresponden keamanan BBC, Frank Gardner, bertanya kepada Kallas pada hari Sabtu apakah Estonia memiliki Rencana B jika Ukraina kalah dalam perang melawan Rusia.
“Kami tidak mempunyai Rencana B untuk kemenangan Rusia,” jawab Kallas.
“Karena dengan begitu kami akan berhenti fokus pada Rencana A,” jelasnya, mengacu pada bantuan militer ke Kyiv.
“Kami tidak boleh menyerah pada pesimisme. Kemenangan di Ukraina bukan hanya soal wilayah,” kata Kallas.
“Jika Ukraina bergabung dengan NATO, meski tanpa wilayah tertentu, maka itu adalah kemenangan karena Ukraina akan ditempatkan di bawah payung NATO,” imbuh dia, yang dilansir Russia Today, Minggu (2/6/2024).
Estonia adalah salah satu negara yang paling vokal mendukung bantuan untuk Kyiv di antara anggota NATO di Eropa, dan telah menyumbangkan lebih dari €520 juta (USD565 juta) bantuan militer ke Ukraina, yang berjumlah sekitar 1,4 persen PDB negara Baltik tersebut.
Ukraina secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi pimpinan Amerika Serikat tersebut pada tahun 2022, namun belum menerima peta jalan atau jadwal aksesi yang jelas.