4 Fakta Yossi Cohen, Mantan Bos Mossad yang Mengancam Jaksa ICC

Rabu, 29 Mei 2024 - 18:50 WIB
loading...
A A A
Program investigasi HaMakor Channel 13 melaporkan bahwa perselingkuhan tersebut dimulai pada akhir tahun 2018 dan menampilkan Cohen yang membual kepada pasangan tersebut tentang berbagai detail rahasia dari operasi agen mata-mata tersebut di seluruh dunia, serta memberi mereka informasi tentang perjalanan globalnya.

“Dia menceritakan banyak cerita, termasuk tentang Mossad,” Guy Shiker, seorang tokoh terkenal di pasar modal Israel, dan suami dari pramugari, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada program tersebut. “Dia orang yang suka mengoceh. Dia mulai memberi tahu saya bahwa Mossad sedang ‘menduduki’ dokter seorang pemimpin Arab yang terkenal.”

Shiker mengatakan Cohen juga membagikan detail tentang gaya manajemennya.

“Dia mengatakan kepada saya, ‘Ketika saya ditunjuk menjadi kepala Mossad, dengarkan baik-baik, dalam 10 hari, saya memecat enam [pejabat tinggi]… karena mereka tidak setia pada sistem. Itu tidak bagus. Mereka mengira saya adalah sahabat mereka ketika kami setara. Saat saya ditunjuk [saya memecat mereka], tanpa ampun.’”

Menanggapi laporan tersebut, Cohen mengatakan dia tidak pernah membagikan rahasia keamanan atau informasi apa pun yang tidak seharusnya dia bagikan.

Dalam klip terpisah dari program tersebut, yang akan ditayangkan secara penuh pada hari Selasa, Shiker mengatakan Cohen akan mengirim pesan kepada istrinya yang menyebut istrinya sebagai “putriku” dan “kecantikanku”.

“Kamu mencintai istriku, dia mencintaimu, kamu sedang menghancurkan sebuah keluarga saat ini,” kata Shiker.


3. Memanfaatkan Jaringan Intelijen untuk Mencarikan Pekerjaan untuk Putrinya

4 Fakta Yossi Cohen, Mantan Bos Mossad yang Mengancam Jaksa ICC

Foto/Reuters

Sejak meninggalkan Mossad, Cohen telah menghadapi beberapa tuduhan pelanggaran etika, termasuk laporan awal bulan ini yang mengatakan bahwa dia membantu putrinya mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan yang memiliki hubungan dengan pejabat senior UEA saat masih menjabat sebagai mata-mata utama Israel.

Pada bulan Agustus, polisi mulai menyelidiki beberapa klaim terhadap Cohen, termasuk bahwa dia diberi hadiah USD20.000 secara tidak sah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)