Kondisi Keamanan Niger Tak Stabil, China Berupaya Dorong Kerja Sama Militer

Selasa, 21 Mei 2024 - 08:00 WIB
loading...
A A A
Kenyataannya adalah, bahwa alih-alih uranium, penemuan cadangan minyak yang semakin besar justru menarik perhatian China.

Menurut artikel di situs carnegieendowment, produksi dimulai pada 2011 dengan hasil harian 20.000 barel. Minyak tersebut diekstraksi oleh China National Petroleum Corporation (CNPC) dan disalurkan ke Zinder, sebuah kota di bagian selatan-tengah Niger, tempat minyak tersebut disuling.

Niger telah mengkondisikan hak pengeboran untuk pembangunan kilang, menjadikan China sebagai mitra strategis pemerintah Niger dalam pengembangan sumber daya minyaknya.

Pada pertengahan April tahun ini, CNPC menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Niger senilai USD400 juta terkait penjualan minyak mentah dari ladang minyak Agadem miliknya. Junta militer Niger telah menyetujui tingkat bunga tujuh persen dan pembayaran kembali minyak untuk jangka waktu 12 bulan.

"China adalah teman baik Niger; kami tidak akan pernah cukup mengatakannya," kata Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi dan Keuangan Ali Mahaman LamineZeine pada upacara penandatanganan.

Manuver China


Proyek jalur pipa ekspor yang didukung anak perusahaan CNPC PetroChina (601857.SS) secara resmi diluncurkan November lalu, menghubungkan ladang minyak Agadem ke pelabuhan Cotonou di negara tetangga Benin.

Sebelumnya, Niger memiliki kilang minyak kecil berkapasitas sekitar 20.000 barel per hari yang sebagian besar memasok pasar bahan bakar domestik Niger. Tetapi impor minyak mentah pertama China dari junta militer Niger baru-baru ini mendapat pukulan karena negara tetangganya, Benin, melarang adanya kapal yang merapat ke pelabuhan.

Minyak Niger tiba dalam tiga kapal. CNPC telah menginvestasikan sekitar USD4,6 miliar pada industri minyak Niger, termasuk pembangunan jaringan pipa sepanjang 1.200 mil yang mengangkut minyak mentah dari Niger ke Benin. Pipa tersebut dijadwalkan mulai mengirimkan 90.000 barel per hari pada bulan Mei dan mencapai 110.000 barel per hari dengan kapasitas penuh.

Kesepakatan tersebut terganggu kudeta di Niger pada Juli lalu, di mana junta militer merebut kekuasaan dan menutup perbatasan daratnya dengan Benin, yang kemudian memberikan sanksi terhadap Niger sebagai bentuk balasan.

Meski China berkepentingan untuk mengkonsolidasikan posisinya di Niger, gangguan yang terjadi baru-baru ini terhadap ekspor minyak menegaskan tantangan yang ditimbulkan oleh ketidakstabilan politik dan konflik regional.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2151 seconds (0.1#10.140)