Inggris Ancam Kirim Kapal Induk, China Batalkan Perundingan Dagang

Minggu, 17 Februari 2019 - 04:44 WIB
Inggris Ancam Kirim...
Inggris Ancam Kirim Kapal Induk, China Batalkan Perundingan Dagang
A A A
LONDON - Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond tidak akan mengunjungi China akhir pekan ini di tengah laporan bahwa Beijing membatalkan perundingan perdagangan. Sikap Beijing ini muncul setelah Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson mengancam akan mengirim kapal induk ke perairan sengketa di Pasifik .

Hammond sedianya akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Hu Chunhua. Namun, sumber-sumber keuangan Inggris mengatakan perjalanan sang kanselir itu tidak akan pernah dikonfirmasi.

Mengutip The Guardian, Minggu (17/2/2019), Hu membatalkan rencana pertemuan beberapa jam setelah Williamson mengumumkan bahwa dia akan mengirim kapal induk HMS Queen Elizabeth ke wilayah Pasifik.

Surat kabar itu mengatakan China diperkirakan akan mencabut larangan terhadap unggas dan kosmetik Inggris. Pencabutan larangan itu bisa membuka akses ke pasar bernilai sekitar £10 miliar selama lima tahun.

"Menteri (Keuangan) tidak melakukan perjalanan ke China saat ini. Tidak ada perjalanan yang pernah diumumkan atau dikonfirmasi," kata seorang juru bicara Departemen Keuangan.

Seorang sumber kementerian terkait mengatakan kunjungan Hammond akan dijadwalkan ulang jika memungkinkan.

Williamson mengonfirmasi minggu ini bahwa misi operasional pertama kapal induk HMS Queen Elizabeth akan mengambil di wilayah Pasifik, di mana Beijing telah terlibat dalam klaim wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Mantan menteri keuangan dari kubu Partai Tory, George Osborne, menuduh Williamson terlibat dalam "diplomasi kapal perang" karena ia mengatakan penting bagi para menteri untuk tidak mengirim pesan campuran.

"Saya pikir itu sangat sulit untuk mengetahui apa kebijakan Pemerintah Inggris di China saat ini," katanya kepada BBC Radio 4's Week in Westminster.

“Anda membuat Kementerian Pertahanan terlibat dalam diplomasi kapal perang yang agak kuno, pada saat yang sama dengan Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri berkeliling mengatakan bahwa mereka ingin kemitraan ekonomi yang erat dengan China," ujarnya.

"Pada akhirnya itu adalah tanggung jawab Theresa May sebagai Perdana Menteri untuk menyelesaikan masalah ini karena saat ini semuanya terlihat di laut."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0962 seconds (0.1#10.140)