Mesir Tolak Rencana Israel untuk Kelola Penyeberangan Rafah
loading...
A
A
A
Sumber itu menambahkan, “Menurut rencana Israel tersebut, warga Palestina tidak akan diizinkan mengelola penyeberangan tersebut.”
“Mesir bersikeras penyeberangan tersebut hanya boleh dikelola pihak berwenang Palestina,” ungkap sumber itu.
Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan delegasi tersebut melakukan perjalanan ke Mesir “terutama untuk membahas masalah di sekitar Rafah, mengingat perkembangan terkini”, namun menolak menjelaskan lebih lanjut.
Kantor pers Kementerian Luar Negeri Mesir tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Mesir dan Israel memiliki perjanjian perdamaian dan kerja sama keamanan yang telah lama terjalin, namun hubungan tersebut mengalami ketegangan selama perang genosida yang dilakukan Zionis di Gaza, terutama sejak Israel menguasai perlintasan Rafah.
Mesir mengatakan penutupan Rafah semata-mata karena operasi militer Israel. Kairo telah berulang kali memperingatkan serangan Israel bertujuan mengosongkan Gaza dengan mendorong warga Palestina ke Mesir.
Juru bicara pemerintah Israel David Mencer mengatakan pada Rabu bahwa Mesir telah menolak permintaan Israel untuk membuka Rafah bagi warga sipil Palestina yang ingin melarikan diri.
Berbicara kemarin di KTT Arab di Bahrain, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengatakan, “Israel mengontrol penyeberangan Rafah dari sisi Palestina dengan tujuan memperketat pengepungan di Gaza. Kami menentang likuidasi perjuangan Palestina atau pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza. Kami tidak melihat adanya keinginan internasional untuk mengakhiri pengepungan Israel dan konflik di wilayah tersebut.”
“Mesir bersikeras penyeberangan tersebut hanya boleh dikelola pihak berwenang Palestina,” ungkap sumber itu.
Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan delegasi tersebut melakukan perjalanan ke Mesir “terutama untuk membahas masalah di sekitar Rafah, mengingat perkembangan terkini”, namun menolak menjelaskan lebih lanjut.
Kantor pers Kementerian Luar Negeri Mesir tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Mesir dan Israel memiliki perjanjian perdamaian dan kerja sama keamanan yang telah lama terjalin, namun hubungan tersebut mengalami ketegangan selama perang genosida yang dilakukan Zionis di Gaza, terutama sejak Israel menguasai perlintasan Rafah.
Mesir mengatakan penutupan Rafah semata-mata karena operasi militer Israel. Kairo telah berulang kali memperingatkan serangan Israel bertujuan mengosongkan Gaza dengan mendorong warga Palestina ke Mesir.
Juru bicara pemerintah Israel David Mencer mengatakan pada Rabu bahwa Mesir telah menolak permintaan Israel untuk membuka Rafah bagi warga sipil Palestina yang ingin melarikan diri.
Berbicara kemarin di KTT Arab di Bahrain, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengatakan, “Israel mengontrol penyeberangan Rafah dari sisi Palestina dengan tujuan memperketat pengepungan di Gaza. Kami menentang likuidasi perjuangan Palestina atau pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza. Kami tidak melihat adanya keinginan internasional untuk mengakhiri pengepungan Israel dan konflik di wilayah tersebut.”
(sya)