Israel Setop Semua Bantuan ke Gaza usai Rebut Perlintasan Rafah, Zionis Sama Saja Hukum Mati Semua Warga Palestina
loading...
A
A
A
Banyak keluarga yang berdesakan di tenda-tenda dan tempat penampungan sementara, menderita kekurangan makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya.
Badan-badan bantuan mengatakan kelaparan akan segera terjadi karena tidak cukupnya bantuan pangan yang sampai ke daerah kantong tersebut.
Warga mengatakan tank dan pesawat Israel juga menyerang beberapa daerah dan rumah di Rafah semalam pada hari Senin dan Selasa.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel di wilayah kantong tersebut telah menewaskan 54 warga Palestina dan melukai 96 orang lainnya dalam 24 jam terakhir.
Pada Selasa pagi, orang-orang mencari mayat di bawah reruntuhan bangunan.
Raed Al-Derby mengatakan istri dan anak-anaknya telah terbunuh.
Sambil berdiri di jalan, kesedihan tergambar di wajahnya, dia mengatakan kepada Reuters, “Kami bersabar dan kami akan tetap teguh di tanah ini… Kami menunggu pembebasan dan pertempuran ini adalah untuk pembebasan, Insya Allah.”
Militer Israel mengatakan operasi terbatas di Rafah dimaksudkan untuk membunuh para pejuang dan membongkar infrastruktur yang digunakan Hamas, yang menguasai Gaza.
Mereka telah memerintahkan warga sipil pergi ke tempat yang mereka sebut sebagai “zona kemanusiaan yang diperluas” sekitar 20 km (12 mil) jauhnya.
Para pasien mulai meninggalkan Rumah Sakit Abu Yussef Al-Najar di timur Rafah setelah warga dan beberapa orang di dalam rumah sakit menerima panggilan telepon yang memberitahu mereka untuk mengevakuasi daerah yang ditetapkan tentara Israel sebagai zona pertempuran, kata petugas medis dan warga.
Badan-badan bantuan mengatakan kelaparan akan segera terjadi karena tidak cukupnya bantuan pangan yang sampai ke daerah kantong tersebut.
Warga mengatakan tank dan pesawat Israel juga menyerang beberapa daerah dan rumah di Rafah semalam pada hari Senin dan Selasa.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel di wilayah kantong tersebut telah menewaskan 54 warga Palestina dan melukai 96 orang lainnya dalam 24 jam terakhir.
Pada Selasa pagi, orang-orang mencari mayat di bawah reruntuhan bangunan.
Raed Al-Derby mengatakan istri dan anak-anaknya telah terbunuh.
Sambil berdiri di jalan, kesedihan tergambar di wajahnya, dia mengatakan kepada Reuters, “Kami bersabar dan kami akan tetap teguh di tanah ini… Kami menunggu pembebasan dan pertempuran ini adalah untuk pembebasan, Insya Allah.”
Militer Israel mengatakan operasi terbatas di Rafah dimaksudkan untuk membunuh para pejuang dan membongkar infrastruktur yang digunakan Hamas, yang menguasai Gaza.
Mereka telah memerintahkan warga sipil pergi ke tempat yang mereka sebut sebagai “zona kemanusiaan yang diperluas” sekitar 20 km (12 mil) jauhnya.
Para pasien mulai meninggalkan Rumah Sakit Abu Yussef Al-Najar di timur Rafah setelah warga dan beberapa orang di dalam rumah sakit menerima panggilan telepon yang memberitahu mereka untuk mengevakuasi daerah yang ditetapkan tentara Israel sebagai zona pertempuran, kata petugas medis dan warga.