Aktivitas Spionase China Meningkat di Eropa, Banyak Mata-mata Ditangkap

Selasa, 07 Mei 2024 - 09:58 WIB
loading...
A A A
Laporan surat kabar British Sunday juga mengatakan bahwa peneliti tersebut memiliki akses ke Menteri Keamanan Tom Tugendhat dan Ketua Komite Urusan Luar Negeri Alicia Kearns.

Pusat Kegiatan Spionase


Maret lalu, menurut laporan Reuters, pemerintah Inggris memanggil Kuasa Usaha Kedutaan Besar China di London setelah menuduh peretas China telah mencuri data dari pengawas pemilu Inggris dan melakukan operasi pengintaian terhadap anggota Parlemen.

Namun meski China jelas-jelas terlibat dalam manipulasi politik di Inggris dan Jerman, Beijing membantah melakukan kesalahan apa pun.

“Mengenai apa yang disebut sebagai kasus mata-mata China, kami telah berulang kali menekankan bahwa apa yang disebut sebagai ancaman mata-mata China adalah tuduhan tak berdasar. Kami dengan tegas menentang tuduhan dan fitnah yang tidak berdasar terhadap China,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

Namun penyangkalan tersebut tidak dapat mengaburkan fakta bahwa Beijing telah menjadikan Eropa sebagai pusat kegiatan spionasenya.

Pada 18 April, badan intelijen militer Belanda; MIVD, mengatakan dalam laporan tahunannya bahwa mata-mata China telah menargetkan industri semikonduktor, dirgantara, dan maritim Belanda.

Sementara Kepala Intelijen Inggris baru-baru ini menyatakan bahwa di Inggris saja, mata-mata China telah mendekati lebih dari 20.000 orang untuk memberikan informasi melalui platform jaringan seperti LinkedIn.

Demikian juga dengan badan intelijen Norwegia pada awal tahun ini, yang mengatakan bahwa mata-mata China beroperasi di seluruh benua Eropa dan terlibat dalam spionase politik dan industri. Penangkapan yang terjadi belum lama ini di Jerman dan Inggris telah menunjukkan fakta dari pernyataan tersebut.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1255 seconds (0.1#10.140)