Robot China Berhasil Mendarat di Sisi Tergelap Bulan

Kamis, 03 Januari 2019 - 13:20 WIB
Robot China Berhasil...
Robot China Berhasil Mendarat di Sisi Tergelap Bulan
A A A
BEIJING - Change-4, robot China yang menjalankan misi penyelidikan ruang angkasa, berhasil mendarat di sisi tergelap atau terjauh Bulan pada hari Kamis (3/1/2019). Media pemerintah setempat menyebutnya sebagai pendaratan pertama bersejarah yang menjadi langkah penting untuk program luar angkasa negara tersebut.

Televisi pemerintah China, seperti dikutip Reuters, mengatakan robot penyelidik Bulan; Change-4, yang diluncurkan pada bulan Desember, melakukan "pendaratan lunak" pada pukul 10.26 waktu China dan mentransmisikan gambar "jarak dekat" pertama dari sisi gelap Bulan.

Bulan terkunci rapi ke Bumi, berputar pada kecepatan yang sama dengan mengorbit planet Bumi, sehingga sisi yang jauh atau sisi gelap tidak pernah terlihat dari Bumi. Pesawat ruang angkasa sebelumnya telah melihat sisi terjauh Bulan tetapi tidak ada yang mendarat di atasnya.

"Pendaratan ini 'mengangkat kerudung misterius' dari sisi terjauh Bulan, dan membuka babak baru dalam eksplorasi Bulan (oleh) manusia," bunyi siaran televisi pemerintah China.

Change-4 dilaporkan mendarat di cekungan Poul-Aitken Selatan, kawah tertua, terbesar, dan terdalam di permukaan Bulan. Sisi gelap Bulan sebagian besar masih belum dijelajahi karena posisinya melindunginya dari frekuensi radio, mencegah kontak langsung dengan Bumi. Untuk mengatasi masalah itu, China meluncurkan satelit relay Queqiao awal tahun ini untuk mengirimkan sinyal dari sisi gelap.

Chang'e 4 akan melakukan beberapa percobaan saat di Bulan, termasuk menguji apakah tanaman akan tumbuh di lingkungan dengan gravitasi rendah, menjelajahi kutub untuk menemukan air atau sumber daya lainnya, mengamati interaksi antara angin Matahari dan permukaan Bulan, dan melakukan untuk pertama kalinya percobaan radio astronomi frekuensi rendah Bulan.

"Karena sisi jauh Bulan terlindung dari interferensi elektromagnetik dari Bumi, itu adalah tempat yang ideal untuk meneliti lingkungan luar angkasa dan semburan Matahari, dan wahana itu dapat 'mendengarkan' jangkauan yang lebih dalam dari kosmos," kata Tongjie Liu, wakil direktur Pusat Program Eksplorasi dan Antariksa Lunar di Administrasi Antariksa Nasional China.

Penyelidikan China telah mengitari Bulan dalam orbit elips dalam persiapan untuk pendaratan sejak hari Minggu. Misi itu meninggalkan Pusat Peluncuran Satelit Xichang pada 8 Desember dan dilaporkan telah mencapai orbit Bulan empat hari kemudian.

China relatif baru dalam perjalanan ruang angkasa dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Rusia, tetapi telah menebus waktu ketertinggalan dengan sangat cepat. Penjelajah bulan terakhir negara itu, Yutu, telah menghabiskan 972 hari di permukaan Bulan pada saat misinya berakhir pada 2016.

China berencana untuk meluncurkan penyelidikan Mars pada tahun 2020 untuk mengumpulkan sampel dari permukaan planet itu dan berupaya memiliki stasiun ruang angkasa permanen sendiri di orbit pada tahun 2022. Sementara itu, AS, yang terancam oleh serbuan China di luar angkasa, sedang merencanakan penumpukan militernya di sana, yang disebut sebagai "Pasukan Luar Angkasa". AS juga melarang NASA untuk berkolaborasi dengan China.
(mas)
Berita Terkait
Alasan BRICS Ditakuti...
Alasan BRICS Ditakuti Amerika Serikat dan Sekutunya
China Blak-blakan Ungkap...
China Blak-blakan Ungkap Tujuan Amerika Serikat di Ukraina
Putin Tegaskan China...
Putin Tegaskan China Segera Mengakhiri Dominasi Amerika Serikat
China: Amerika Serikat...
China: Amerika Serikat Ancaman Nuklir Utama di Dunia!
Giliran Mobil Sejuta...
Giliran Mobil Sejuta Umat Amerika Serikat Disenggol Iran
Amerika Serikat Menentang...
Amerika Serikat Menentang Keras Gencatan Senjata Ukraina dan Rusia
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
3 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
6 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
6 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
7 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
8 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
9 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved