5 Risiko Perang Nuklir antara Ukraina dan Rusia, Salah Satunya Lebih Buruk dari Chernobyl

Kamis, 25 April 2024 - 16:55 WIB
loading...
A A A
Air bertekanan digunakan untuk memindahkan panas dari reaktor bahkan ketika reaktor dimatikan, dan air yang dipompa juga digunakan untuk mendinginkan bahan bakar nuklir bekas yang dikeluarkan dari reaktor.

Tanpa air yang cukup, atau tenaga untuk memompa air, bahan bakar dapat meleleh dan lapisan zirkonium dapat melepaskan hidrogen, yang dapat meledak.

4. Ada Penyimpanan Bahan Bekas

5 Risiko Perang Nuklir antara Ukraina dan Rusia, Salah Satunya Lebih Buruk dari Chernobyl

Foto/Reuters

Selain reaktor, terdapat juga fasilitas penyimpanan bahan bakar bekas kering di lokasi untuk perakitan bahan bakar nuklir bekas, dan kolam bahan bakar bekas di setiap lokasi reaktor yang digunakan untuk mendinginkan bahan bakar nuklir bekas.

Tanpa pasokan air ke kolam, air akan menguap dan suhu meningkat, sehingga menimbulkan risiko kebakaran yang dapat melepaskan sejumlah isotop radioaktif.

Emisi hidrogen dari kumpulan bahan bakar bekas menyebabkan ledakan di reaktor 4 dalam bencana nuklir Fukushima Jepang pada tahun 2011.

5. Trauma dengan Chernobyl

Melelehnya bahan bakar dapat memicu kebakaran atau ledakan yang dapat melepaskan gumpalan radionuklida ke udara yang kemudian menyebar ke wilayah yang luas.

Kecelakaan Chernobylmenyebarkan Iodine-131, Caesium-134, Strontium-90 dan Caesium-137 ke seluruh bagian utara Ukraina, Belarus, Rusia, Eropa utara dan tengah.

Hampir 8,4 juta orang di Belarus, Rusia dan Ukraina terkena radiasi, menurut PBB. Sekitar 50 kematian disebabkan langsung oleh bencana itu sendiri.

Namun 600.000 “likuidator”, yang terlibat dalam operasi pemadaman kebakaran dan pembersihan, terkena radiasi dosis tinggi. Ratusan ribu orang telah dimukimkan kembali.

Terdapat banyak bukti bahwa dampak bencana Chernobylterhadap kesehatan jauh lebih serius daripada yang terlihat pada saat dan tahun-tahun setelah kecelakaan tersebut.

Insiden kanker tiroid pada anak-anak di sebagian besar Belarus, Rusia dan Ukraina meningkat setelah kecelakaan tersebut. Terdapat insiden gangguan endokrin, anemia, dan penyakit pernafasan yang jauh lebih tinggi pada anak-anak di daerah yang terkontaminasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1263 seconds (0.1#10.140)