Iran Disebut Gunakan Rudal Hipersonik yang Tak Terhentikan saat Serang Israel

Selasa, 16 April 2024 - 11:01 WIB
loading...
A A A
Iran, di sisi lain, adalah salah satu pengembang dan produsen rudal, drone, dan persenjataan canggih lainnya di dunia, yang telah terbukti mampu menandingi sistem militer yang dimiliki Amerika Serikat, dan diproduksi dengan biaya lebih rendah.

Seorang mantan penasihat kepala staf Israel mengeluh pada hari Minggu bahwa Israel menghabiskan USD1,3 miliar untuk rudal pencegat pertahanan udara guna menembak jatuh proyektil Iran yang menghabiskan biaya pembuatan dan penembakan Iran hampir sepuluh kali lebih sedikit.

Info Baru Senjata yang Digunakan


Media Iran telah memberikan rincian lain mengenai senjata yang digunakan dalam serangan Sabtu malam, dan televisi pemerintah mengonfirmasi bahwa drone kamikaze Shahed-136 digunakan dalam serangan tersebut. UAV ini memiliki jangkauan 2.500 km, kecepatan terbang 185 km, dan membawa 50 kg bahan peledak.

Laporan tersebut lebih lanjut menunjukkan bahwa rudal Emad—yang berbahan bakar cair, memiliki jangkauan 1.700 km, muatan 750 kg, dan kemungkinan kesalahan melingkar 10-50 meter—digunakan.

Sebanyak 30 rudal jelajah, termasuk Paveh—rudal pintar bertenaga mesin turbojet dengan jangkauan 1.650 km dan kemampuan mengubah arah di tengah penerbangan—, dan Soumar—rudal jelajah yang kurang dikenal dengan jangkauan setidaknya 1.500 km dan muatan yang tidak diketahui—juga disebut telah dikerahkan. Proyektil yang terakhir dilaporkan memiliki kemampuan untuk melipat dan membuka sayapnya di tengah penerbangan, dan proyektil tersebut mampu berkomunikasi satu sama lain untuk mengoordinasikan serangan.

Kegagalan Operasional atau Keberhasilan Operasional?


Meskipun ada jaminan dari IDF bahwa sekitar 99 persen drone dan rudal yang digunakan dalam serangan Iran telah dinetralisir dengan bantuan dari AS, Inggris, Perancis, dan Yordania, laporan lebih lanjut oleh media AS dan Israel pada hari Minggu dan Senin mengonfirmasi aspek pernyataan pejabat Iran tentang tujuan dan efektivitas serangan tersebut.

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada ABC News pada hari Minggu bahwa setidaknya sembilan rudal Iran menghantam dua pangkalan udara Israel, dengan lima rudal merusak infrastruktur, termasuk pesawat angkut militer C-130, landasan pacu, dan fasilitas penyimpanan di Pangkalan Udara Nevatim, dan empat rudal tambahan mendarat di pangkalan udara terpisah yang dirahasiakan di Gurun Negev, namun tidak menimbulkan kerusakan berarti.

Sedangkan media Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa setidaknya tujuh rudal telah menghantam Pangkalan Udara Ramon di Negev, yang menampung jet F-16I Israel .

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan dalam sebuah pengarahan pada Minggu pagi bahwa serangan Iran terkonsentrasi di Pangkalan Udara Nevatim. ”Yang menampung pesawat tempur siluman F-35 yang digunakan untuk menargetkan konsulat kami di Damaskus,” katanya.

Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami mengatakan: “Serangan terbatas Iran lebih berhasil dari yang kami perkirakan,” katanya, menambahkan bahwa rudal Iran telah menembus pertahanan udara dan rudal Israel yang canggih.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)