Hadapi Perang Melawan Musuh Bebuyutan, Israel Siagakan Militernya dalam Skala Penuh
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel “memantau dengan cermat rencana serangan” yang dilakukan Iran dan sekutu Teheran di wilayah tersebut. Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai ancaman tersebut.
Dalam pernyataannya, Gallant mengatakan Israel harus memperhatikan setiap perintah yang mungkin dikeluarkan oleh Homefront Command militer, yang memetakan rudal yang masuk dan ancaman udara lainnya sehingga masyarakat tahu apakah mereka perlu berlindung.
:Israel menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri karena masalah keamanan," kata juru bicara militer Daniel Hagari, setelah Iran mengancam akan membalas serangan udara mematikan terhadap konsulatnya di Damaskus.
“Tidak akan ada kegiatan pendidikan” ketika minggu sekolah dimulai pada hari Minggu “mengingat situasi keamanan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.
Tindakan ini akan berlangsung selama dua hari, menurut pedoman militer online.
Iran telah bersumpah akan membalas setelah dugaan serangan Israel pada 1 April yang meratakan konsulatnya di Damaskus, menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi termasuk dua jenderal.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa dia memperkirakan Iran akan membalas “lebih cepat (daripada) nanti.”
Sebelumnya pada hari Sabtu, Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal kontainer “terkait dengan rezim Zionis (Israel)” di dekat Selat Hormuz, media pemerintah melaporkan.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menunda rencana kunjungan ke Hongaria dan Austria yang dijadwalkan dimulai pada hari Minggu “karena situasi keamanan,” kata juru bicaranya.
Dalam pernyataannya, Gallant mengatakan Israel harus memperhatikan setiap perintah yang mungkin dikeluarkan oleh Homefront Command militer, yang memetakan rudal yang masuk dan ancaman udara lainnya sehingga masyarakat tahu apakah mereka perlu berlindung.
:Israel menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri karena masalah keamanan," kata juru bicara militer Daniel Hagari, setelah Iran mengancam akan membalas serangan udara mematikan terhadap konsulatnya di Damaskus.
“Tidak akan ada kegiatan pendidikan” ketika minggu sekolah dimulai pada hari Minggu “mengingat situasi keamanan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.
Tindakan ini akan berlangsung selama dua hari, menurut pedoman militer online.
Iran telah bersumpah akan membalas setelah dugaan serangan Israel pada 1 April yang meratakan konsulatnya di Damaskus, menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi termasuk dua jenderal.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa dia memperkirakan Iran akan membalas “lebih cepat (daripada) nanti.”
Sebelumnya pada hari Sabtu, Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal kontainer “terkait dengan rezim Zionis (Israel)” di dekat Selat Hormuz, media pemerintah melaporkan.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menunda rencana kunjungan ke Hongaria dan Austria yang dijadwalkan dimulai pada hari Minggu “karena situasi keamanan,” kata juru bicaranya.
(ahm)