Junta Militer Terancam Tumbang, Ribuan Warga Myanmar Eksodus ke Thailand

Jum'at, 12 April 2024 - 14:35 WIB
loading...
Junta Militer Terancam...
Tentara Thailand bersiaga di perbatasan mengantisipasi eksodus pengungsi Myanmar. Foto/Reuters
A A A
BANGKOK - Sekelompok orang, beberapa takut akan serangan udara, mengantri di perbatasan untuk melarikan diri dari Myanmar . Itu dikarenakan kota penting Myawaddy yang strategis di dekat Thailand jatuh ke tangan perlawanan anti-junta.

Hilangnya kota tersebut merampas pendapatan penting junta, yang sudah bergulat dengan perekonomian yang sedang anjlok, dari perdagangan perbatasan sekaligus memperkuat kelompok pemberontak seperti Persatuan Nasional Karen (KNU) yang memimpin serangan terhadap Myawaddy.

“Saya takut dengan serangan udara,” kata Moe Moe Thet San, warga Myawaddy yang menyeberang ke Thailand bersama putranya, yang berusia sekitar lima tahun, dilansir Reuters.

“Bom menimbulkan suara yang sangat keras hingga mengguncang rumah saya,” tambah ibu berusia 39 tahun, salah satu dari mereka yang berkumpul di satu-satunya penyeberangan perbatasan yang beroperasi penuh di Mae Sot, yang mengatakan bahwa suara bom membuat mereka meninggalkan rumah, karena takut. demi keselamatan mereka. “Itulah sebabnya saya melarikan diri ke sini. Mereka tidak bisa mengebom Thailand,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara akan mengunjungi Mae Sot, tepat di seberang Sungai Moei dari Myawaddy, untuk menilai masalah setelah junta Myanmar kehilangan lebih banyak wilayah dalam putaran pertempuran terakhir.

Juru bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan kepada media Myanmar bahwa beberapa pasukannya telah menyerah karena mereka didampingi oleh keluarga mereka dan pembicaraan dengan Thailand untuk pemulangan mereka sedang berlangsung.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak tahun 2021, ketika militer yang berkuasa menggulingkan pemerintahan sipil terpilih, sehingga memicu protes luas yang ingin ditumpas dengan kekerasan brutal.

Kemarahan yang membara terhadap junta berubah menjadi gerakan perlawanan bersenjata berskala nasional yang kini semakin beroperasi melalui koordinasi dengan kelompok pemberontak etnis yang sudah mapan untuk menantang militer di sebagian besar negara Asia Tenggara.

Sekitar 200 personel militer Myanmar mundur pada hari Kamis ke sebuah jembatan yang menghubungkan ke Mae Sot setelah KNU mengatakan mereka telah menguasai Myawaddy.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Korban Jiwa Gempa Myanmar...
Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.065 Orang, Masyarakat Butuh Makanan hingga Air Bersih
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Oleksandr Usyk Serius...
Oleksandr Usyk Serius Jajal MMA, Bos PFL: Saya Pikir Dia Mematikan!
Gibran Puji Didit Prabowo...
Gibran Puji Didit Prabowo Temui Jokowi hingga Megawati: Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak
Budi Arie Sowan ke Jokowi,...
Budi Arie Sowan ke Jokowi, Dapat Pesan soal Koperasi Desa Merah Putih
Berita Terkini
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
12 menit yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
1 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
2 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
3 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
4 jam yang lalu
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
5 jam yang lalu
Infografis
PBB Tolak Usulan Trump...
PBB Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina ke Luar Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved