Komandan Unit 8200 Israel Terungkap akibat Kesalahan Keamanan Memalukan

Sabtu, 06 April 2024 - 09:48 WIB
loading...
Komandan Unit 8200 Israel Terungkap akibat Kesalahan Keamanan Memalukan
Identitas komandan Unit 8200 rahasia Israel telah terungkap. Foto/guardian
A A A
TEL AVIV - The Guardian mengungkapkan kepala mata-mata, bernama Yossi Sariel, “telah mengungkapkan identitasnya secara online”, karena “kesalahan keamanan yang memalukan”.

Identitas komandan Unit 8200 rahasia Israel telah terungkap karena pengawasan keamanan baru-baru ini, menurut surat kabar Inggris The Guardian pada Jumat (5/4/2024).

“Komandan unit tersebut menempati salah satu peran paling sensitif di militer,” ungkap The Guardian. “Oleh karena itu, identitasnya adalah rahasia yang dijaga ketat.”

Namun, The Guardian mengungkapkan, “Kepala mata-mata, yang bernama Yossi Sariel, telah mengungkapkan identitasnya secara online, karena kesalahan keamanan yang memalukan.”

Sumber Tak Terduga


Pelanggaran tersebut bermula dari sumber yang tidak terduga: satu buku berjudul The Human Machine Team, yang diterbitkan di Amazon dengan nama samaran Brigadir Jenderal YS, tampaknya menyembunyikan identitas penulisnya.

Publikasi ini, yang ditulis Sariel, “memberikan cetak biru untuk sistem canggih bertenaga kecerdasan buatan (AI)” yang telah digunakan tentara Israel di Gaza, menurut Guardian.

Meskipun ada upaya untuk menjaga anonimitas, jejak digital yang ditinggalkan buku tersebut secara tidak sengaja mengarah ke akun Google pribadi yang terdaftar atas nama Sariel.

Pengungkapan identitas Sariel tidak hanya melemahkan sifat rahasia operasi Unit 8200 namun juga menimbulkan risiko keamanan yang signifikan, yang berpotensi membahayakan aktivitas intelijen yang sedang berlangsung.

Kesalahan Memalukan


Pengungkapan tersebut, menurut laporan tersebut, telah memicu perbincangan yang lebih luas tentang peran teknologi dan inovasi dalam badan intelijen.

Unit 8200, yang dulunya dihormati karena kemampuan intelijennya, kini menghadapi pengawasan ketat atas kegagalannya mengantisipasi dan mencegah pelanggaran keamanan yang signifikan, seperti operasi militer yang dilakukan pada tanggal 7 Oktober oleh gerakan Perlawanan Palestina Hamas di Israel selatan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)