Komandan Unit 8200 Israel Terungkap akibat Kesalahan Keamanan Memalukan
loading...
A
A
A
Kritikus berpendapat penekanan Unit 8200 pada kecanggihan teknologi mungkin mengorbankan metode pengumpulan intelijen tradisional, sehingga meninggalkan kerentanan kritis.
Dalam pernyataan pada Jumat malam, tentara Israel menggambarkan pengungkapan data pribadi Sariel sebagai “kesalahan”, dan menambahkan, “Masalah ini akan diperiksa untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.”
Dalam bukunya, Sariel menganjurkan perubahan paradigma dalam strategi militer, menganjurkan integrasi sistem pendukung keputusan yang didukung AI untuk meningkatkan efektivitas operasional.
Pada Rabu, penyelidikan yang dilakukan +972 Magazine dan Local Call menjelaskan, “Hubungan antara Unit 8200 dan buku yang ditulis oleh sosok misterius Brigadir Jenderal YS,” ungkap Guardian.
Investigasi mengungkapkan serangan udara militer Israel di Gaza dilakukan menggunakan database berbasis AI yang sebelumnya dirahasiakan bernama Lavender, yang dilaporkan mengidentifikasi 37.000 target yang terlihat jelas dan belum diverifikasi hubungannya dengan Hamas.
Meskipun ada klaim resmi dari tentara Israel bahwa jumlah korban tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya di kalangan penduduk sipil disebabkan oleh fakta bahwa Hamas “menggunakan penduduk sipil sebagai perisai manusia dan melakukan pertempuran dari dalam bangunan sipil”, para perwira yang dikutip dalam laporan tersebut mengungkapkan alasan yang berbeda.
“Berbeda dengan pernyataan resmi tentara Israel, sumber tersebut menjelaskan alasan utama atas jumlah korban tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pemboman Israel saat ini adalah fakta bahwa tentara secara sistematis menyerang sasaran di rumah pribadi mereka, bersama dengan keluarga mereka,” papar laporan itu.
Dalam pernyataan pada Jumat malam, tentara Israel menggambarkan pengungkapan data pribadi Sariel sebagai “kesalahan”, dan menambahkan, “Masalah ini akan diperiksa untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.”
Tim Mesin Manusia
Dalam bukunya, Sariel menganjurkan perubahan paradigma dalam strategi militer, menganjurkan integrasi sistem pendukung keputusan yang didukung AI untuk meningkatkan efektivitas operasional.
Pada Rabu, penyelidikan yang dilakukan +972 Magazine dan Local Call menjelaskan, “Hubungan antara Unit 8200 dan buku yang ditulis oleh sosok misterius Brigadir Jenderal YS,” ungkap Guardian.
Investigasi mengungkapkan serangan udara militer Israel di Gaza dilakukan menggunakan database berbasis AI yang sebelumnya dirahasiakan bernama Lavender, yang dilaporkan mengidentifikasi 37.000 target yang terlihat jelas dan belum diverifikasi hubungannya dengan Hamas.
Meskipun ada klaim resmi dari tentara Israel bahwa jumlah korban tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya di kalangan penduduk sipil disebabkan oleh fakta bahwa Hamas “menggunakan penduduk sipil sebagai perisai manusia dan melakukan pertempuran dari dalam bangunan sipil”, para perwira yang dikutip dalam laporan tersebut mengungkapkan alasan yang berbeda.
“Berbeda dengan pernyataan resmi tentara Israel, sumber tersebut menjelaskan alasan utama atas jumlah korban tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pemboman Israel saat ini adalah fakta bahwa tentara secara sistematis menyerang sasaran di rumah pribadi mereka, bersama dengan keluarga mereka,” papar laporan itu.
(sya)