Corona Kembali Mewabah, Wakil PM Selandia Baru Serukan Pemilu Ditunda

Minggu, 16 Agustus 2020 - 18:18 WIB
loading...
Corona Kembali Mewabah, Wakil PM Selandia Baru Serukan Pemilu Ditunda
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WELLINGTON - Wakil Perdana Menteri (PM) Selandia Baru , Winston Peters, meminta penundaan pemilihan umum yang direncanakan akan digelar pada September mendatang, mengingat kemunculan kembali Covid-19 yang tiba-tiba di negara itu. Seruan ini meningkatkan tekanan pada PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, untuk menunda penyelenggaraan pemilu.

"Kemunculan kembali infeksi virus Corona minggu lalu di Auckland membahayakan kemampuan untuk mengadakan pemilihan yang bebas dan adil pada 19 September," kata Peters dalam suratnya kepada Ardern seperti dikutip dari Reuters, Minggu (16/8/2020).

Peters, yang menyerahkan pemerintahan ke partai Buruh Ardern melalui kesepakatan koalisi setelah pemilu 2017 gagal menghasilkan kursi mayoritas untuk Partai Nasional atau Buruh, menyarankan 17 Oktober dan 21 November sebagai tanggal alternatif.

Selandia Baru mencatat 13 inveksi virus Corona yang dikonfirmasi - setelah negara itu bebas dari infeksi virus korona baru selama 102 hari - sehingga sehingga jumlah kasus aktif menjadi 69 pada hari ini. Ardern menempatkan Auckland, kota terbesar di negara itu dengan populasi 1,7 juta, di bawah penguncian dua minggu minggu lalu. (Baca: Muncul Kasus Covid-19 Baru, Selandia Baru Lockdown Auckland )

Selandia Baru tengah melacak sumber wabah yang terjadi baru-baru ini masih diselidiki. (Baca: Selandia Baru Lacak Sumber Penyebaran Baru Covid-19 )

Peters mengatakan bahwa perbatasan tetap kemungkinan menjadi sumber wabah, menunjukkan pelanggaran dalam prosedur karantina orang yang kembali dari luar negeri.

Partai Nasional yang beroposisi juga menginginkan penundaan pemilu, berharap Ardern, yang telah mengumpulkan banyak pujian karena telah menghancurkan pandemi, akan kehilangan sebagian dari keharumannya begitu kesulitan yang disebabkan oleh penguncian Auckland mulai menggigit.

Ardern, yang sebagian besar menolak seruan penundaan, akan memutuskan hal ini pada hari Senin esok.

"Perdana menteri secara proaktif meminta pendapat para pemimpin dari setiap partai politik yang diwakili di parlemen sore ini tentang tanggal pemilihan," kata seorang perwakilan untuk Ardern. Berbagai pandangan telah diungkapkan bahwa perdana menteri telah mengambil bagian.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)