Prancis Minta Afghanistan Tidak Bebaskan Anggota Taliban
loading...
A
A
A
PARIS - Prancis meminta pemerintah Afghanistan untuk tidak memasukkan anggota Taliban yang dihukum karena membunuh warganya dalam kesepakatan pembebasan tahanan. Permintaan itu disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Prancis.
Pemerintah Afghanistan telah setuju untuk membebaskan 400 tahanan "inti" sebagai bagian dari gerakan menuju pembicaraan damai dengan gerilyawan Taliban, dan seorang pejabat mengatakan bahwa 80 dari narapidana tersebut telah dibebaskan sejauh ini.(Baca: Presiden Afghanistan Tandatangani Dekrit Pembebasan Tahanan Taliban )
"Prancis sangat prihatin dengan kehadiran, di antara orang-orang yang kemungkinan akan dibebaskan, dari beberapa teroris yang dihukum karena membunuh warga Prancis di Afghanistan," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.
"Prancis dengan tegas menentang pembebasan individu yang dihukum karena kejahatan terhadap warga negara Prancis, khususnya tentara dan pekerja kemanusiaan," imbuhnya.
"Akibatnya, kami segera meminta pihak berwenang Afghanistan untuk tidak melanjutkan pembebasan para teroris ini," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (16/8/2020).
Ketidaksepakatan atas pembebasan para tahanan, termasuk orang-orang yang dituduh terkait dengan beberapa serangan paling berdarah di Afghanistan, telah menunda negosiasi perdamaian selama berbulan-bulan seiring langkah Amerika Serikat (AS) menarik pasukan berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani dengan Taliban pada Februari lalu.(Baca: Afghanistan Sepakat Bebaskan Ratusan Anggota Garis Keras Taliban )
Pemerintah Afghanistan telah setuju untuk membebaskan 400 tahanan "inti" sebagai bagian dari gerakan menuju pembicaraan damai dengan gerilyawan Taliban, dan seorang pejabat mengatakan bahwa 80 dari narapidana tersebut telah dibebaskan sejauh ini.(Baca: Presiden Afghanistan Tandatangani Dekrit Pembebasan Tahanan Taliban )
"Prancis sangat prihatin dengan kehadiran, di antara orang-orang yang kemungkinan akan dibebaskan, dari beberapa teroris yang dihukum karena membunuh warga Prancis di Afghanistan," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.
"Prancis dengan tegas menentang pembebasan individu yang dihukum karena kejahatan terhadap warga negara Prancis, khususnya tentara dan pekerja kemanusiaan," imbuhnya.
"Akibatnya, kami segera meminta pihak berwenang Afghanistan untuk tidak melanjutkan pembebasan para teroris ini," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (16/8/2020).
Ketidaksepakatan atas pembebasan para tahanan, termasuk orang-orang yang dituduh terkait dengan beberapa serangan paling berdarah di Afghanistan, telah menunda negosiasi perdamaian selama berbulan-bulan seiring langkah Amerika Serikat (AS) menarik pasukan berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani dengan Taliban pada Februari lalu.(Baca: Afghanistan Sepakat Bebaskan Ratusan Anggota Garis Keras Taliban )
(ber)