Putin: Rusia Akan Targetkan Negara Tempat Misil AS

Kamis, 25 Oktober 2018 - 04:44 WIB
Putin: Rusia Akan Targetkan...
Putin: Rusia Akan Targetkan Negara Tempat Misil AS
A A A
MOSKOW - Jika Amerika Serikat (AS) menyebarkan rudal jarak menengah di Eropa, Moskow harus menargetkan negara di mana rudal itu ditempatkan. Demikian pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pernyataan itu keluar menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump pada akhir pekan lalu bahwa ia bermaksud menarik diri dari pakta pengawasan senjata nuklir 1987 atas dugaan pelanggaran Rusia.

Perjanjian INF melarang AS dan Rusia memiliki, memproduksi, atau menyebarkan rudal balistik dan rudal yang diluncurkan dari darat dengan jarak antara 500 kilometer dan 5.500 kilometer.

Hampir 2.700 rudal telah dihancurkan oleh Uni Soviet dan AS - sebagian besar yang terakhir di Eropa - di bawah perjanjian itu.

Penasihat keamanan nasional Trump dan Gedung Putih John Bolton, yang bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat tinggi lainnya di Moskow pada 22-23 Oktober, mengutip kekhawatiran AS tentang apa yang dikatakan sekutu NATO adalah rudal Rusia yang melanggar pakta dan tentang pengembangan senjata oleh China, yang bukan merupakan pihak dalam perjanjian itu.

Putin mengatakan dia berharap AS tidak akan menindaklanjuti dengan memposisikan rudal jarak menengah di Eropa.

"Jika mereka ditempatkan di Eropa, kami akan secara alami harus menanggapi dengan baik," kata Putin pada konferensi pers setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.

"Bangsa-bangsa Eropa yang akan setuju dengan itu harus memahami bahwa mereka akan mengekspos wilayah mereka ke ancaman serangan pembalasan mungkin. Ini adalah hal yang jelas," imbuhnya seperti dikutip dari Radio Free Europe, Kamis (25/10/2018).

Putin kemudian melanjutkan: "Saya tidak mengerti mengapa kita harus menempatkan Eropa dalam bahaya yang serius seperti itu."

"Saya tidak melihat alasan untuk itu," ujar Putin.

"Saya ingin mengulang bahwa itu bukan pilihan kami. Kami tidak menginginkannya," tegasnya.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelumnya mengatakan bahwa anggota-anggota Eropa dari aliansi militer tidak mungkin menyebarkan senjata nuklir baru di tanah mereka sebagai tanggapan terhadap dugaan pelanggaran perjanjian antara Washington dan Moskow yang melarang rudal jarak menengah.

"Kami akan, tentu saja, menilai implikasi untuk sekutu NATO, untuk keamanan kami dari rudal Rusia yang baru dan perilaku Rusia," kata Stoltenberg.

"Tapi saya tidak memperkirakan bahwa sekutu (NATO) akan menempatkan lebih banyak senjata nuklir di Eropa sebagai tanggapan terhadap rudal Rusia yang baru," sambungnya.

Putin menolak klaim Trump bahwa Rusia telah melanggar perjanjian INF, menambahkan bahwa dia berharap untuk membahas masalah tersebut dengan Trump di Paris ketika mereka berdua menghadiri peristiwa 11 November menandai seratus gencatan senjata yang mengakhiri Perang Dunia I.

"Kami siap untuk bekerja sama dengan mitra Amerika kami tanpa histeria apapun," katanya.

"Yang penting adalah keputusan apa yang akan datang selanjutnya," ujar Putin mengakhiri.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1207 seconds (0.1#10.140)