Trump Duga Putra Mahkota Saudi Terlibat Pembunuhan Khashoggi

Rabu, 24 Oktober 2018 - 14:14 WIB
Trump Duga Putra Mahkota Saudi Terlibat Pembunuhan Khashoggi
Trump Duga Putra Mahkota Saudi Terlibat Pembunuhan Khashoggi
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk pertama kalinya menduga Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) terlibat dalam pembunuhan wartawan pengkritik rezim kerajaan, Jamal Khashoggi.

Departemen Luar Negeri Amerika sudah mencabut visa 21 warga Saudi yang diduga terlibat dalam operasi penghilangan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Otkober lalu.

Pernyataan Trump disampaikan dalam wawancara dengan Wall Street Journal. "Baiklah, pangeran menjalankan hal-hal di sana lebih pada tahap ini. Dia menjalankan banyak hal dan jika ada orang yang akan (terlibat), itu adalah dia," kata Trump, yang dilansir Rabu (24/10/2018).

Trump mengatakan kepada surat kabar Amerika tersebut bahwa dia bertanya kepada Pangeran MBS secara intens tentang kasus pembunuhan Khashoggi "dalam beberapa cara yang berbeda".

"Pertanyaan pertama saya kepadanya adalah, 'Apakah Anda tahu tentang hal itu dalam hal perencanaan awal?'," kata Trump.

MBS, lanjut dia, menjawab "tidak".

"Saya mengatakan, 'Darimana dimulainya?' Dan dia mengatakan itu dimulai pada tingkat yang lebih rendah," papar Trump mengacu pada level pejabat yang merencanakan operasi penghilangan wartawan tersebut.Baca Juga: Profil Terduga 15 Algojo Saudi yang Eksekusi Khashoggi
Ditanya apakah dia percaya dengan bantahan terbaru putra Raja Salman tersebut, Presiden Amerika ini diam sejenak dan berkata; "Saya ingin mempercayai mereka. Saya benar-benar ingin mempercayai mereka."

Bessma Momani, seorang pakar di Stimson Center di Washington, DC, menyebut komentar Trump terhadap MBS "memberatkan".

"Dia membuatnya sangat jelas bahwa dia pikir ada yang ditutup-tutupi, yang saya pikir sangat menarik karena terbang di hadapan semua yang dikatakan orang-orang Saudi dari awal dalam kisah tiga minggu yang telah berlangsung," kata Momani kepada Al Jazeera.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3318 seconds (0.1#10.140)