Ikuti AS, Israel Kandangkan Semua Jet Tempur Siluman F-35
A
A
A
TEL AVIV - Israel telah mengandangkan semua jet tempur siluman F-35 . Langkah Tel Aviv ini mengikuti Pentagon yang menarik semua armada jet tempur siluman itu karena ada temuan tabung bahan bakar mesin yang rusak di armada F-35 Amerika Serikat (AS).
Semua pesawat termahal produksi Lockheed Martin itu akan diperiksa. Langkah itu diambil setelah pesawat tempur F-35B Korps Marinir Pentagon jatuh di South Carolina beberapa hari lalu.Baca Juga: AS Kandangkan Seluruh Armada Jet Tempur F-35 usai Kecelakaan
Kecelakaan di South Carolina itu merupakan yang pertama kali bagi pesawat tempur generasi kelima AS tersebut. Ironis, insiden terjadi hanya sehari setelah Pentagon mengumumkan pesawat tempur canggih tersebut sukses menjalani misi tempur pertama kali di Afghanistan .
"Komandan Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Amikam Norkin, memutuskan untuk mengambil tindakan ekstra dan menguji semua pesawat, meskipun Israel tidak memiliki model yang jatuh dan meskipun tidak ada laporan kegagalan. Tes akan memakan waktu beberapa hari. Setelah semua pemeriksaan selesai, pesawat akan kembali beroperasi penuh," kata Unit Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"Jika pesawat akan diperlukan untuk tujuan operasional, mereka siap untuk beroperasi pada kapasitas penuh," lanjut pernyataan unit tersebut dalam sebuah pernyataan yang dilansir Haaretz, Jumat (12/10/2018).
Negara mayoritas Yahudi itu sebelumnya mengklaim pesawat F-35 akan mampu menerobos sistem pertahanan S-300 Rusia yang dikerahkan di Suriah. Tzachi Hanegbi, Menteri Kerjasama Regional Israel pada awal Oktober lalu mengklaim jet tempur tersebut tak mungkin dideteksi radar sistem pertahanan manapun.
"Anda tahu bahwa kita memiliki pesawat tempur siluman, pesawat terbaik di dunia. Baterai (S-300 Rusia) ini tidak mampu mendeteksi mereka," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seluruh armada jet tempur F-35 AS dikandangkan untuk diperiksa karena diduga tabung bahan bakar bermasalah. Keputusan Pentagon ini muncul setelah kecelakaan F-35B Korps Marinir di South Carolina bulan lalu.
Instruksi ini berlaku untuk semua varian jet tempur siluman tersebut, termasuk F-35A Angkatan Udara dan F-35C Angkatan Laut. Mesin pesawat akan diperiksa untuk menemukan tabung yang rusak dan dilakukan penggantian jika diperlukan.
Pihak militer AS mengatakan bahwa proses pemeriksaan diperkirakan akan memakan waktu hingga 48 jam.
“Tujuan utama menyusul kecelakaan adalah pencegahan insiden di masa depan,” kata Joe DellaVedova, juru bicara Kantor Program Bersama (JPO) Pentagon, yang mengawasi F-35, seperti dikutip Fox News.
“Kami akan mengambil setiap langkah untuk memastikan operasi yang aman, sementara kami mengantarkan, mempertahankan dan memodernkan F-35 untuk pasukan tempur dan mitra pertahanan kami."
Menurut pernyataan JPO Operator asing F-35, seperti Inggris atau Israel, juga mengandangkan jet tempur mereka untuk diperiksa.
Semua pesawat termahal produksi Lockheed Martin itu akan diperiksa. Langkah itu diambil setelah pesawat tempur F-35B Korps Marinir Pentagon jatuh di South Carolina beberapa hari lalu.Baca Juga: AS Kandangkan Seluruh Armada Jet Tempur F-35 usai Kecelakaan
Kecelakaan di South Carolina itu merupakan yang pertama kali bagi pesawat tempur generasi kelima AS tersebut. Ironis, insiden terjadi hanya sehari setelah Pentagon mengumumkan pesawat tempur canggih tersebut sukses menjalani misi tempur pertama kali di Afghanistan .
"Komandan Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Amikam Norkin, memutuskan untuk mengambil tindakan ekstra dan menguji semua pesawat, meskipun Israel tidak memiliki model yang jatuh dan meskipun tidak ada laporan kegagalan. Tes akan memakan waktu beberapa hari. Setelah semua pemeriksaan selesai, pesawat akan kembali beroperasi penuh," kata Unit Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"Jika pesawat akan diperlukan untuk tujuan operasional, mereka siap untuk beroperasi pada kapasitas penuh," lanjut pernyataan unit tersebut dalam sebuah pernyataan yang dilansir Haaretz, Jumat (12/10/2018).
Negara mayoritas Yahudi itu sebelumnya mengklaim pesawat F-35 akan mampu menerobos sistem pertahanan S-300 Rusia yang dikerahkan di Suriah. Tzachi Hanegbi, Menteri Kerjasama Regional Israel pada awal Oktober lalu mengklaim jet tempur tersebut tak mungkin dideteksi radar sistem pertahanan manapun.
"Anda tahu bahwa kita memiliki pesawat tempur siluman, pesawat terbaik di dunia. Baterai (S-300 Rusia) ini tidak mampu mendeteksi mereka," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seluruh armada jet tempur F-35 AS dikandangkan untuk diperiksa karena diduga tabung bahan bakar bermasalah. Keputusan Pentagon ini muncul setelah kecelakaan F-35B Korps Marinir di South Carolina bulan lalu.
Instruksi ini berlaku untuk semua varian jet tempur siluman tersebut, termasuk F-35A Angkatan Udara dan F-35C Angkatan Laut. Mesin pesawat akan diperiksa untuk menemukan tabung yang rusak dan dilakukan penggantian jika diperlukan.
Pihak militer AS mengatakan bahwa proses pemeriksaan diperkirakan akan memakan waktu hingga 48 jam.
“Tujuan utama menyusul kecelakaan adalah pencegahan insiden di masa depan,” kata Joe DellaVedova, juru bicara Kantor Program Bersama (JPO) Pentagon, yang mengawasi F-35, seperti dikutip Fox News.
“Kami akan mengambil setiap langkah untuk memastikan operasi yang aman, sementara kami mengantarkan, mempertahankan dan memodernkan F-35 untuk pasukan tempur dan mitra pertahanan kami."
Menurut pernyataan JPO Operator asing F-35, seperti Inggris atau Israel, juga mengandangkan jet tempur mereka untuk diperiksa.
(mas)