Jet Tempur AS dan Rusia Kembali Konfrontasi, Kali Ini F-35 dan Su-35 Nyaris Tabrakan
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Untuk ke sekian kalinya, jet tempur Amerika Serikat (AS) dan Rusia terlibat konfrontasi. Kali ini, dua jet tempur siluman F-35 hampir bertabrakan dengan dua jet tempur Su-35 atas Al-Tanf, Suriah.
Konfrontasi itu terjadi pada 14 Agustus. Moskow mengklaim bahwa dua jet tempur F-35 Amerika yang mendekati dua jet tempur Su-35 Rusia.
Wakil Kepala Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak-Pihak Berperang di Suriah, Laksamana Muda Vadim Kulit, mengatakan pilot-pilot Moskow telah bertindak cepat untuk menghindari tabrakan.
“Pada 14 Agustus, dari pukul 12.35 hingga 12.50, di daerah Al-Tanf di ketinggian sekitar 9.100 meter, terjadi rapprochement yang berbahaya antara dua pesawat tempur F-35 koalisi dan dua pesawat Su-35 dari Pasukan Dirgantara Rusia, yang melakukan penerbangan terencana di sepanjang perbatasan selatan Suriah. Pilot Rusia, yang menunjukkan profesionalisme tinggi, segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah tabrakan dengan pesawat tempur koalisi,” katanya, seperti dikutip dari EurAsian Times, Kamis (17/8/2023).
Pada pertengahan Juli, Washington mengumumkan pengerahan selusin F-35 Angkatan Udara AS ke Timur Tengah untuk meningkatkan kemampuan udara Komando Pusat (CENTCOM) AS di wilayah tersebut sekaligus berfungsi sebagai pencegah terhadap Iran dan Rusia.
Saat ini, wilayah CENTCOM menampung empat skuadron tempur, yang terdiri dari dua skuadron yang dilengkapi dengan pesawat F-16, satu skuadron dengan pesawat A-10, dan satu skuadron yang menggunakan jet tempur siluman F-35.
Menurut Kulit, koalisi secara terus-menerus menimbulkan kondisi berbahaya untuk insiden penerbangan dan meningkatkan situasi di wilayah udara Suriah melalui tindakan tersebut.
Dia menambahkan bahwa pada 14 Agustus, jet tempur dan drone dari koalisi pimpinan AS melanggar wilayah udara Suriah di daerah al-Tanf.
Dia memaparkan bahwa sepanjang hari, total tiga pasang F-16, tiga pasang F-35, dua pasang Rafale, dan satu pasang jet tempur Typhoon dari koalisi, bersama dengan dua kendaraan udara tak berawak multi-peran MQ-1C, melanggar wilayah udara Suriah di wilayah al-Tanf—terletak di sepanjang rute udara internasional—pada 20 kesempatan terpisah.
Konfrontasi itu terjadi pada 14 Agustus. Moskow mengklaim bahwa dua jet tempur F-35 Amerika yang mendekati dua jet tempur Su-35 Rusia.
Wakil Kepala Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak-Pihak Berperang di Suriah, Laksamana Muda Vadim Kulit, mengatakan pilot-pilot Moskow telah bertindak cepat untuk menghindari tabrakan.
“Pada 14 Agustus, dari pukul 12.35 hingga 12.50, di daerah Al-Tanf di ketinggian sekitar 9.100 meter, terjadi rapprochement yang berbahaya antara dua pesawat tempur F-35 koalisi dan dua pesawat Su-35 dari Pasukan Dirgantara Rusia, yang melakukan penerbangan terencana di sepanjang perbatasan selatan Suriah. Pilot Rusia, yang menunjukkan profesionalisme tinggi, segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah tabrakan dengan pesawat tempur koalisi,” katanya, seperti dikutip dari EurAsian Times, Kamis (17/8/2023).
Pada pertengahan Juli, Washington mengumumkan pengerahan selusin F-35 Angkatan Udara AS ke Timur Tengah untuk meningkatkan kemampuan udara Komando Pusat (CENTCOM) AS di wilayah tersebut sekaligus berfungsi sebagai pencegah terhadap Iran dan Rusia.
Saat ini, wilayah CENTCOM menampung empat skuadron tempur, yang terdiri dari dua skuadron yang dilengkapi dengan pesawat F-16, satu skuadron dengan pesawat A-10, dan satu skuadron yang menggunakan jet tempur siluman F-35.
Menurut Kulit, koalisi secara terus-menerus menimbulkan kondisi berbahaya untuk insiden penerbangan dan meningkatkan situasi di wilayah udara Suriah melalui tindakan tersebut.
Dia menambahkan bahwa pada 14 Agustus, jet tempur dan drone dari koalisi pimpinan AS melanggar wilayah udara Suriah di daerah al-Tanf.
Dia memaparkan bahwa sepanjang hari, total tiga pasang F-16, tiga pasang F-35, dua pasang Rafale, dan satu pasang jet tempur Typhoon dari koalisi, bersama dengan dua kendaraan udara tak berawak multi-peran MQ-1C, melanggar wilayah udara Suriah di wilayah al-Tanf—terletak di sepanjang rute udara internasional—pada 20 kesempatan terpisah.