PM Irlandia yang Getol Bela Palestina Tiba-tiba Mundur, Ada Apa?
loading...
A
A
A
DUBLIN - Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Eric Varadkar pada hari Rabu mengumumkan bahwa dia akan segera mengundurkan diri dari jabatannya.
Pengumuman mendadak ini muncul setelah Varadkar, dalam berbagai kesempatan, begitu getol membela rakyat Palestina yang dibombardir secara brutal oleh Israel di Jalur Gaza.
Beberapa hari sebelumnya, dia melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington, D.C., di mana Varadkar menyindir Amerika karena senjatanya digunakan militer Zionis untuk membantai warga Gaza.
Pada konferensi pers, Varadkar mengatakan dia mengundurkan diri sebagai presiden Partai Fine Gael yang efektif pada hari Rabu.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dirinya juga akan mundur dari jabatan PM, yang dikenal sebagai Taoiseach, setelah penggantinya siap untuk mengambil peran tersebut.
Pemilihan umum (pemilu) Irlandia akan diadakan sebelum 16 April.
Varadkar menjabat sebagai Taoiseach sejak Desember 2022, dan sebelumnya pada 2017 hingga 2020.
Dalam pidato perpisahannya, Varadkar memperjuangkan beberapa pencapaian, termasuk bagaimana Irlandia telah menerima lebih dari 100.000 pengungsi Ukraina sejak invasi Rusia.
“Tentu saja, ada beberapa bidang yang kurang berhasil dan ada pula yang sayangnya mengalami kemunduran, namun saya harap Anda memaafkan saya jika saya menyerahkan kepada orang lain untuk menunjukkannya pada hari seperti ini. Mereka akan mendapat banyak waktu tayang dan ruang kolom,” katanya.
Pengumuman mendadak ini muncul setelah Varadkar, dalam berbagai kesempatan, begitu getol membela rakyat Palestina yang dibombardir secara brutal oleh Israel di Jalur Gaza.
Beberapa hari sebelumnya, dia melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington, D.C., di mana Varadkar menyindir Amerika karena senjatanya digunakan militer Zionis untuk membantai warga Gaza.
Pada konferensi pers, Varadkar mengatakan dia mengundurkan diri sebagai presiden Partai Fine Gael yang efektif pada hari Rabu.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dirinya juga akan mundur dari jabatan PM, yang dikenal sebagai Taoiseach, setelah penggantinya siap untuk mengambil peran tersebut.
Pemilihan umum (pemilu) Irlandia akan diadakan sebelum 16 April.
Varadkar menjabat sebagai Taoiseach sejak Desember 2022, dan sebelumnya pada 2017 hingga 2020.
Dalam pidato perpisahannya, Varadkar memperjuangkan beberapa pencapaian, termasuk bagaimana Irlandia telah menerima lebih dari 100.000 pengungsi Ukraina sejak invasi Rusia.
“Tentu saja, ada beberapa bidang yang kurang berhasil dan ada pula yang sayangnya mengalami kemunduran, namun saya harap Anda memaafkan saya jika saya menyerahkan kepada orang lain untuk menunjukkannya pada hari seperti ini. Mereka akan mendapat banyak waktu tayang dan ruang kolom,” katanya.