Cara Malaysia Bela Palestina, dari Aksi Rakyat hingga Manuver Diplomatik PM Anwar Ibrahim
loading...
A
A
A
Dia mencoba bersikap adil ketika membandingkan konflik Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
"Kami menentang kolonialisme, atau apartheid, atau pembersihan etnis, atau perampasan negara mana pun, baik di Ukraina, atau di Gaza,” katanya.
“Kami tidak dapat menghapus kekejaman dan perampasan yang telah berlangsung selama 40 tahun, yang telah menimbulkan reaksi dan kemarahan dari masyarakat," lanjut dia.
Anwar tidak sependapat dengan narasi Barat yang menyalahkan Hamas secara mutlak. Dia mengatakan Malaysia sudah lama menjalin hubungan dengan Hamas karena faksi itu bagian dari Palestina.
"Saya katakan bahwa kami, secara kebijakan, memiliki hubungan dengan Hamas dari sebelumnya, dan ini akan terus berlanjut," katanya.
"Oleh karena itu, kami tidak setuju dengan sikap mereka yang menekan ketika Hamas menang di Gaza melalui pemilu dan warga Gaza memilih mereka untuk memimpin," paparnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan dirinya sedang meminta saran dari Kementerian Luar Negeri Malaysia atas tuduhan bahwa media sosial TikTok telah menghapus beberapa konten, termasuk yang melibatkan kata "Hamas”.
Dia mengungkapkan bahwa keluhan telah diajukan, dan konten salah satu pengguna dihapus satu menit setelah diunggah di TikTok. Menurut pengguna, lanjut Fahmi, konten tersebut dihapus karena melanggar pedoman komunitas.
"Saya telah menghubungi TikTok untuk meminta penjelasan, tapi saya tidak senang dengan apa yang mereka katakan," katanya. "Saya akan meminta arahan dari Wisma Putra [Kementerian Luar Negeri] mengenai masalah ini.”
Lihat Juga: Propam Polri Gali Motif Pemerasan WN Malaysia karena Jerat 18 Oknum Polda, Polres, dan Polsek
"Kami menentang kolonialisme, atau apartheid, atau pembersihan etnis, atau perampasan negara mana pun, baik di Ukraina, atau di Gaza,” katanya.
“Kami tidak dapat menghapus kekejaman dan perampasan yang telah berlangsung selama 40 tahun, yang telah menimbulkan reaksi dan kemarahan dari masyarakat," lanjut dia.
Sikap Malaysia soal Hamas
Anwar tidak sependapat dengan narasi Barat yang menyalahkan Hamas secara mutlak. Dia mengatakan Malaysia sudah lama menjalin hubungan dengan Hamas karena faksi itu bagian dari Palestina.
"Saya katakan bahwa kami, secara kebijakan, memiliki hubungan dengan Hamas dari sebelumnya, dan ini akan terus berlanjut," katanya.
"Oleh karena itu, kami tidak setuju dengan sikap mereka yang menekan ketika Hamas menang di Gaza melalui pemilu dan warga Gaza memilih mereka untuk memimpin," paparnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan dirinya sedang meminta saran dari Kementerian Luar Negeri Malaysia atas tuduhan bahwa media sosial TikTok telah menghapus beberapa konten, termasuk yang melibatkan kata "Hamas”.
Dia mengungkapkan bahwa keluhan telah diajukan, dan konten salah satu pengguna dihapus satu menit setelah diunggah di TikTok. Menurut pengguna, lanjut Fahmi, konten tersebut dihapus karena melanggar pedoman komunitas.
"Saya telah menghubungi TikTok untuk meminta penjelasan, tapi saya tidak senang dengan apa yang mereka katakan," katanya. "Saya akan meminta arahan dari Wisma Putra [Kementerian Luar Negeri] mengenai masalah ini.”
Lihat Juga: Propam Polri Gali Motif Pemerasan WN Malaysia karena Jerat 18 Oknum Polda, Polres, dan Polsek
(mas)