Cara Malaysia Bela Palestina, dari Aksi Rakyat hingga Manuver Diplomatik PM Anwar Ibrahim
loading...
A
A
A
Gerakan massa Malasysia pro-Palestina turun ke jalan ini sebelumnya juga terjadi pada 22 Oktober 2023 atau hampir dua pekan setelah perang Gaza pecah. Gerakan ini diprakarsai oleh kelompok Viva Palestina Malaysia (VPM) dan MyCare.
Ada juga pertemuan massa di Masjid Nasional pada 13 Oktober dan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS)—negara yang selama ini terus membela Israel.
Demo pro-Palestina di Lapangan Merdeka, massa ramai-ramai mengibarkan bendera Palestina dengan meneriakkan yel-yel "Bebaskan Palestina" , diiringi tabuhan genderang.
Meski demo ini mengecam rezim Zionis Israel, penyelenggara tetap menentang aksi yang menyinggung dan provokatif, termasuk menghina pribadi PM Israel Benjamin Netanyahu.
Ketua VPM Musa Mohd Nordin bergerak cepat ketika ada poster yang menghina Netanyahu. ”Saya tidak peduli apakah ini kebenaran Anda," katanya kepada seorang demonstran, sebagaimana dilansir The Straits Times.
Yang menyita perhatian dari aksi massa ini adalah pidato putri PM Anwar Ibrahim, Nurul Izzah Anwar. Dia sebelumnya adalah anggota Parlemen Permatang Pauh.
Nurul Izzah mengecam negara-negara Barat, khususnya AS dan Inggris, karena terus-menerus mendukung tindakan militer Zionis Israel bahkan ketika Gaza hancur dan puluhan ribu orang meninggal akibat pengeboman dan serangan darat.
Putri PM Anwar Ibrahim tersebut menegaskan pembelaan terhadap Palestina bukan soal agama. "Ini bukan tentang agama. Warga Muslim dan Kristen Palestina dibantai,” katanya.
“Kita terbebani untuk memperjuangkan kebebasan Palestina dan mengembalikan pedoman moral kepada dunia," katanya lagi.
Para pejabat tinggi Malaysia juga gencar membela Palestina. Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Mohamad Hasan, misalnya, telah melakukan manuver diplomatik dalam upayanya menekan komunitas internasional bertindak menghentikan genosida di Gaza.
Ada juga pertemuan massa di Masjid Nasional pada 13 Oktober dan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS)—negara yang selama ini terus membela Israel.
Demo pro-Palestina di Lapangan Merdeka, massa ramai-ramai mengibarkan bendera Palestina dengan meneriakkan yel-yel "Bebaskan Palestina" , diiringi tabuhan genderang.
Meski demo ini mengecam rezim Zionis Israel, penyelenggara tetap menentang aksi yang menyinggung dan provokatif, termasuk menghina pribadi PM Israel Benjamin Netanyahu.
Ketua VPM Musa Mohd Nordin bergerak cepat ketika ada poster yang menghina Netanyahu. ”Saya tidak peduli apakah ini kebenaran Anda," katanya kepada seorang demonstran, sebagaimana dilansir The Straits Times.
Yang menyita perhatian dari aksi massa ini adalah pidato putri PM Anwar Ibrahim, Nurul Izzah Anwar. Dia sebelumnya adalah anggota Parlemen Permatang Pauh.
Nurul Izzah mengecam negara-negara Barat, khususnya AS dan Inggris, karena terus-menerus mendukung tindakan militer Zionis Israel bahkan ketika Gaza hancur dan puluhan ribu orang meninggal akibat pengeboman dan serangan darat.
Putri PM Anwar Ibrahim tersebut menegaskan pembelaan terhadap Palestina bukan soal agama. "Ini bukan tentang agama. Warga Muslim dan Kristen Palestina dibantai,” katanya.
“Kita terbebani untuk memperjuangkan kebebasan Palestina dan mengembalikan pedoman moral kepada dunia," katanya lagi.
Manuver Diplomatik Bela Palestina
Para pejabat tinggi Malaysia juga gencar membela Palestina. Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Mohamad Hasan, misalnya, telah melakukan manuver diplomatik dalam upayanya menekan komunitas internasional bertindak menghentikan genosida di Gaza.