Atur Pertemuan Trump-Jong-un II, Pompeo Kunjungi Korut Bulan Depan

Kamis, 27 September 2018 - 05:53 WIB
Atur Pertemuan Trump-Jong-un II, Pompeo Kunjungi Korut Bulan Depan
Atur Pertemuan Trump-Jong-un II, Pompeo Kunjungi Korut Bulan Depan
A A A
NEW YORK - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, akan mengunjungi Korea Utara (Korut) bulan depan. Pompeo akan mempersiapkan pertemuan kedua Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un yang dimaksudkan untuk mempercepat upaya denuklirisasi yang sempat terhenti.

"Pompeo diundang oleh Kim ke Pyongyang untuk membuat kemajuan lebih lanjut pada implementasi perjanjian yang dibuat selama pertemuan puncak Juni lalu di Singapura antara Kim dan Trump serta mengatur pertemuan pertemuan lain kedua pemimpin," tutur juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert seperti dikutip dari Fox News, Kamis (27/9/2018).

Pernyataan ini muncul setelah Pompeo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho pada pertemuan Majelis Umum PBB di New York.

Pompeo mengatakan di Twitter bahwa pertemuannya dengan Ri sangat positif. Tidak ada rincian langsung tentang apa yang kedua diplomat tingkat atas kedua negara bicarakan.

"Banyak pekerjaan yang tersisa, tetapi kami akan terus bergerak maju," ucap Pompeo.

Juga pada sesi PBB, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in mengatakan diplomasi tingkat tinggi telah menghapus bayangan perang yang menggantung di Semenanjung Korea tahun lalu ketika Jong-un dan Trump mengancam satu sama lain dengan kehancuran selama Korut melakukan tes nuklir yang semakin kuat. Para ahli percaya bahwa pengujian tersebut menempatkan Korut hampir mampu menargetkan secara akurat di mana saja di daratan AS.

"Selama setahun terakhir, sesuatu yang ajaib telah terjadi di Semenanjung Korea," kata Moon dalam sebuah pidato kepada para pemimpin dunia.

"Kami telah melintasi rintangan pembagian dan meruntuhkan tembok di hati kami," imbuhnya.

Moon minggu lalu bertemu dengan Kim Jong-un di Pyongyang dan telah menjadi kekuatan utama di balik pertemuan jilid dua Trump dan Kim Jong-un. Moon dan para pemimpin dunia yang lainnya berharap KTT Trump-Jong-un jilid 2 akan meredakan skeptisisme luas bahwa Jong-un akan benar-benar melepaskan gudang senjata. Banyak orang percaya bahwa Pyongyang melihat nuklir sebagai satu-satunya jaminan utama dari kekuasaan otoriter terus menerus dinasti Kim.

Diplomasi telah macet menyusul janji samar Kim Jong-un di KTT Singapura untuk bekerja menuju "denuklirisasi menyeluruh" Semenanjung Korea sebagai ganti jaminan keamanan AS.

Di jantung kebuntuan: Korut mengajukan permintaan untuk deklarasi secara resmi mengakhiri Perang Korea sebelum mengambil langkah-langkah perlucutan senjata utama. Perang Korea berakhir pada tahun 1953 dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Washington, bagaimanapun, ingin Korut untuk pertama-tama menyediakan daftar isi dari persenjataan nuklirnya sebelum menyetujui deklarasi perang itu, yang dapat menghapus sebagian besar pengaruh diplomatik atas Korut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4399 seconds (0.1#10.140)