Misteri Kesehatan Kim Jong-un, Trump: Saya Tahu Keadaannya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengisyaratkan ia telah mengetahui soalkondisi kesehatan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Hal itu diungkapkannya saat briefing virus Corona.
"Ya, saya punya ide yang sangat bagus," kata Trump ketika ditanya apakah dia memiliki informasi tentang kesehatan Kim Jong-un setelah laporan yang tidak dikonfirmasi beredar bahwa dia mungkin telah meninggal setelah operasi kardiovaskular.
"Saya tidak bisa membicarakannya sekarang," lanjut Trump.
"Saya harap dia baik-baik saja, saya tahu bagaimana keadaannya, Anda mungkin akan mendengar dalam waktu yang tidak lama lagi," tambah presiden seperti dikutip dari Fox News, Selasa (28/4/2020).
Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia memiliki "hubungan yang sangat baik" dengan diktator Korut tersebut. Menurutnya AS akan berperang dengan Korut jika ia tidak menajdi presiden. Trump merujuk pada ketegangan yang pernah terjadi diantara dua negara.
Rumor tentang kesehatan Kim Jong-un menguap setelah ia melewatkan perayaan ulang tahun ke-108 kakeknya yang juga pendiri Korut, Kim Il-sung, pada 15 April lalu. Ulang tahun kakeknya dikenal sebagai "Hari Matahari" dan merupakan hari libur paling penting di Korut.
Situs berita online berbasis di Seoul dan dioperasionalkan oleh para pembelot Korut, Daily NK melaporkan bahwa Kim Jong-un sudah pulih dari operasi, yang terjadi pada 12 April, dan berada di sebuah resor pantai.
Namun, seorang pejabat tinggi Korea Selatan (Korsel) mengatakan negaranya yakin tidak ada "perkembangan tidak biasa" di Korut dan rumor seputar kesehatan Kim tidak benar.
Pakar urusan luar negeri dan analis Asia, Gordon Chang, mengatakan kepada Fox News bahwa ia curiga terhadap klaim Korsel bahwa Kim Jong-un hidup dan sehat, mengatakan ada sesuatu yang salah di Korut.
"Saya tidak berpikir pemerintah Korea Selatan benar ketika mereka mengatakan dia masih hidup dan sehat," kata Chang.
"Dia sangat baik mungkin masih hidup, tetapi bagian 'baik' dari itu, saya pikir, sangat dipertanyakan karena rezim ini bertindak dalam pola dan ketika pola-pola ini rusak, kita tahu bahwa sesuatu telah terjadi," tukasnya.
Lihat Juga: Mengapa Penunjukan Tulsi Gabbard sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional Guncang 18 Lembaga Mata-mata AS?
"Ya, saya punya ide yang sangat bagus," kata Trump ketika ditanya apakah dia memiliki informasi tentang kesehatan Kim Jong-un setelah laporan yang tidak dikonfirmasi beredar bahwa dia mungkin telah meninggal setelah operasi kardiovaskular.
"Saya tidak bisa membicarakannya sekarang," lanjut Trump.
"Saya harap dia baik-baik saja, saya tahu bagaimana keadaannya, Anda mungkin akan mendengar dalam waktu yang tidak lama lagi," tambah presiden seperti dikutip dari Fox News, Selasa (28/4/2020).
Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia memiliki "hubungan yang sangat baik" dengan diktator Korut tersebut. Menurutnya AS akan berperang dengan Korut jika ia tidak menajdi presiden. Trump merujuk pada ketegangan yang pernah terjadi diantara dua negara.
Rumor tentang kesehatan Kim Jong-un menguap setelah ia melewatkan perayaan ulang tahun ke-108 kakeknya yang juga pendiri Korut, Kim Il-sung, pada 15 April lalu. Ulang tahun kakeknya dikenal sebagai "Hari Matahari" dan merupakan hari libur paling penting di Korut.
Situs berita online berbasis di Seoul dan dioperasionalkan oleh para pembelot Korut, Daily NK melaporkan bahwa Kim Jong-un sudah pulih dari operasi, yang terjadi pada 12 April, dan berada di sebuah resor pantai.
Namun, seorang pejabat tinggi Korea Selatan (Korsel) mengatakan negaranya yakin tidak ada "perkembangan tidak biasa" di Korut dan rumor seputar kesehatan Kim tidak benar.
Pakar urusan luar negeri dan analis Asia, Gordon Chang, mengatakan kepada Fox News bahwa ia curiga terhadap klaim Korsel bahwa Kim Jong-un hidup dan sehat, mengatakan ada sesuatu yang salah di Korut.
"Saya tidak berpikir pemerintah Korea Selatan benar ketika mereka mengatakan dia masih hidup dan sehat," kata Chang.
"Dia sangat baik mungkin masih hidup, tetapi bagian 'baik' dari itu, saya pikir, sangat dipertanyakan karena rezim ini bertindak dalam pola dan ketika pola-pola ini rusak, kita tahu bahwa sesuatu telah terjadi," tukasnya.
Lihat Juga: Mengapa Penunjukan Tulsi Gabbard sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional Guncang 18 Lembaga Mata-mata AS?
(ber)